Jenewa, 15 Jumadil Akhir 1437/24 Maret 2016 (MINA) – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mendesak delegasi Suriah di Jenewa agar masuk ke dalam proses transisi politik “tanpa penundaan, tanpa permainan”.
Seruan Mogherini bertujuan agar Suriah bisa lebih mengatasi ancaman dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) menyusul serangan bom di Brussel, Belgia, yang diklaim oleh kelompok yang berpusat di Suriah dan Irak itu.
Dalam sebuah konferensi pers di Jenewa pada Rabu (23/3), Mogherini mengatakan, Uni Eropa memiliki tiga pesan untuk negosiator yang terlibat dalam perundingan damai di kota Swiss, demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Pertama, konsolidasi dan perluasan penghentian permusuhan. Kedua, konsolidasi dan perluasan akses kemanusiaan ke daerah-daerah yang masih harus dicapai. Dan ketiga, saya katakan sangat penting, masuk ke dalam proses politik, tanpa penundaan tanpa permainan,” katanya.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Dia juga mengatakan, tidak ada perubahan pada posisi Uni Eropa mengenai rezim dan pembicaraan damai di Jenewa.
“Satu-satunya masalah yang kita bahas hari ini dengan delegasi Suriah hanya proses politik,” ujarnya. “Pembicaraan kami hanya terfokus pada kebutuhan untuk memulai transisi politik.”
Mengenai dukungan Uni Eropa kepada oposisi Suriah, Mogherini mengatakan, dukungan Eropa kepada oposisi tidak hanya untuk lima tahun terakhir, tetapi juga di masa yang akan datang. (T/P001/R05)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)