Uni Eropa Kaji Pemberian Sanksi untuk Israel

Yerusalem, MINA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell mendorong pemberian sanksi terhadap Israel jika meneruskan rencananya untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki dan Lembah Yordan.

Borrell adalah seorang diplomat Spanyol yang dikenal karena permusuhannya terhadap Israel.

Hal tersebut didukung dengan Komisi Urusan Luar Negeri Uni Eropa yang diperkirakan akan mengkaji langkah-langkah hukum terhadap Israel. Demikian dikutip dari Suara News Agency (SPNA), Selasa (12/5).

“Piagam UE menyatakan bahwa semua keputusan kebijakan luar negeri utama hanya dapat dibuat melalui konsensus di antara 27 negara anggota blok. Karena itu, diyakini bahwa sekutu-sekutu Israel di UE -Hongaria, Rumania, Bulgaria dan Republik Ceko- akan memblokir tindakan hukuman besar yang mungkin coba dipromosikan Borrell,” kata surat kabar Israel Hayom.

Saat ini, Swedia, Irlandia, dan Luksemburg memberi tanggapan paling keras, yaitu menangguhkan Perjanjian Asosiasi UE-Israel, yang mengatur hubungan kedua negara.

Tindakan potensial lainnya akan mengecualikan Israel dari Horizon Eropa, kerangka kerja penelitian dan inovasi UE yang ambisius yang dijadwalkan berjalan antara 2021 dan 2027, menurut surat kabar itu.

Skenario ketiga, Uni Eropa mungkin akan menarik diri dari perjanjian langit terbuka dengan Israel, yang belum diratifikasi,” surat kabar itu menyatakan keyakinannya, dan menambahkan, skenario seperti itu akan mengarah pada dampak ekonomi yang signifikan terhadap Israel.

Para menteri luar negeri UE diperkirakan akan mendiskusikan masalah ini dalam pertemuan mereka berikutnya, yang dijadwalkan pada Kamis (14/5) mendatang. (T/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.