Uni Eropa: Perluasan Permukiman Israel Ancam Upaya Solusi Damai Dua Negara

Brussel, 3 Syawwal 1437/8 Juli 2016 (MINA) – Juru Bicara mengomentari pengumuman membangun ratusan unit permukiman baru di Al-Quds Timur dan Tepi Barat, mengatakan bahwa keputusan itu mengancam kelangsungan upaya dari solusi damai dua negara.

“Keputusan Israel pada hari Minggu untuk memajukan beberapa ratus unit permukiman baru di Yerusalem Timur dan Tepi Barat mengancam kelangsungan dari solusi damai dua negara dan panggilan kepada komitmen Israel untuk perjanjian yang dinegosiasikan dengan ,” kata Catherine Ray salah satu Jurubicara Uni , sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) melaporkannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Meskipun adanya peringatan berulang-ulang oleh masyarakat internasional, Israel terus melakukan tindakan perluasan permukiman, yang ilegal di bawah hukum internasional. Uni Eropa mendesak Israel untuk menghentikan tindakan ini dan membalikkan keputusan yang dibuat baru-baru ini.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rabu (6/7), bahwa laporan-laporan tentang rencana Israel untuk membangun ratusan rumah baru di Tepi Barat dan Al-Quds timur, nampaknya adalah bagian dari proses sistematis upaya untuk melemahkan dan merongrong kesepakatan politik dengan Palestina.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa para pejabat AS menyampaikan laporan yang intinya bahwa Israel berniat mengusulkan rencana untuk membangun ratusan unit rumah di permukiman- di Tepi Barat dan Al-Quds timur.

Pada Ahad (3/7) malam lalu PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman telah menyetujui pembangunan 800 unit permukiman ilegal di sekitar Kota Al-Quds, demikian menurut saluran TV10 Israel.

Sebanyak 560 unit di kompleks permukiman ilegal Yahudi Ma’aleh Adomim dengan Al-Quds dan sekitar 240 unit lainya di permukiman ilegal Yahudi Bigat Za’ev dan Har Homa. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.