New York, MINA – Badan anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan, perang di Yaman terus mengambil korban pada anak-anak di mana pun mereka berada, meskipun ada gencatan senjata di antara pihak-pihak yang terlibat konflik.
UNICEF mengatakan itu dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (2/3), tiga hari setelah kekerasan menewaskan lima anak di Distrik Tahita di provinsi Hudaedah, barat Yaman, yang sedang berlaku gencatan senjata. Demikian Press TV melaporkan yang dikutip MINA.
“Di Yaman, anak-anak tidak dapat lagi dengan aman melakukan hal-hal yang disukai semua anak, seperti pergi ke sekolah atau menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka di luar. Perang dapat menjangkau mereka di mana pun mereka berada, bahkan di rumah mereka sendiri,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
“Setiap hari, delapan anak terbunuh atau terluka di 31 zona konflik aktif di negara itu,” katanya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurutnya, pembicaraan dan konferensi damai sejauh ini tidak banyak mengubah kenyataan bagi anak-anak Yaman di lapangan.
“Hanya perjanjian damai yang komprehensif yang dapat memberi anak-anak Yaman penangguhan hukuman dari kekerasan dan perang,” katanya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama