UNICEF: Krisis Lebanon Sebabkan Putus Sekolah Meningkat

Beirut, MINA – Dana Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah memperingatkan peningkatan putus sekolah anak-anak Lebanon di tengah krisis ekonomi yang mendalam di negara itu.

semakin memaksa kaum muda untuk berhenti belajar dan terlibat dalam pekerjaan bergaji rendah, tidak teratur dan informal demi bertahan hidup, dan membantu memberi makan keluarga mereka,” kata perwakilan UNICEF di Lebanon Ettie Higgins dalam sebuah laporan yang dirilis di Beirut, MEMO melaporkan, Ahad (30/1).

Laporan itu mengatakan, lebih dari 4 dari 10 pemuda di Lebanon mengurangi pengeluaran untuk pendidikan agar dapat membeli makanan pokok, obat-obatan dan barang-barang penting lainnya, dan 3 dari 10 menghentikan pendidikan mereka sama sekali.

Menurut laporan itu, pendaftaran di lembaga pendidikan turun dari 60 persen pada 2020-2021 menjadi 43 persen pada tahun akademik saat ini.

“Krisis ini merampas stabilitas remaja dan pemuda yang sangat penting di usia mereka. Ini seharusnya menjadi waktu bagi mereka untuk fokus pada pembelajaran mereka, impian mereka, masa depan mereka,” kata Higgins.

Pada Maret 2021, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) mengatakan, 74 persen orang Lebanon yang tinggal di Lebanon menderita kemiskinan.

Pound Lebanon telah kehilangan 90 persen nilainya sejak Oktober 2019, mengikis kemampuan orang mengakses bahan pokok, termasuk makanan, air, perawatan kesehatan, dan pendidikan, sementara kekurangan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik yang meluas. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.