UNICEF: Kurangnya Akses Air di Damaskus Ciptakan Risiko bagi Anak-anak

Setiap harinya truk air terus beroperasi bagi 50 sekolah dan 30.000 anak di Damaskus.

Wadi Barada, 11 Rabi’ul Akhir 1438/ 10 Desember 2016 (MINA) – Serangan bom yang dilakukan pasukan Assad di Wadi Barada menyebabkan aliran air ke Damaskus terputus dan mencemari air tersebut sehingga penyakit di kalangan anak-anak semakin meningkat, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa () hari ini telah membunyikan alarm atas potensi kenaikan penyakit tersebut.

Selain merusak fasilitas air minum, serangan juga menghancurkan fasilitas medis, kantor pertahanan sipil, masjid dan pemukiman warga. Hal itu membuat mahalnya air minum yang dijual, menjadi dua kali lipat dari harga semula.

Wilayah Wadi Barada menjadi salah satu wilayah strategis di Suriah, karena merupakan sumber air utama bagi Damaskus. Menurut seorang aktivis lokal, kota Damaskus menerima air dari tiga mata air utama (Fijah, Barada dan Deir al-Ashayer) serta banyak sumur di wilayah ini.

Oposisi yang menguasai sebagian Wadi Barada, pernah menggunakan wilayah ini untuk menekan pemerintah Assad agar meringankan blokade terhadap warga dan mempermudah penyaluran bantuan.

Namun, beberapa hari terakhir, pasukan Assad meningkatkan kampanye pengeboman di udara dan darat. Hingga akhirnya merusak fasilitas pengairan di wilayah ini dan membuat warga sekitar kekurangan air bersih.

UNICEF juga melaporkan setidaknya anak-anak berjalan sekitar setengah jam untuk mengambil air dari berbagai tempat seperti pengumpulan air, masjid terdekat, dan air yang disediakan masyarakat bagi keluarga mereka dan butuh waktu antrian selama dua jam dengan cuaca dingin.

Sejauh ini UNICEF dan mitra-mitranya merehabilitasi dan melengkapi 120 sumur di sekitar Damaskus dalam rangka memberikan sepertiga dari kebutuhan air setiap harinya. UNICEF juga menyediakan generator dan bahan bakar untuk meningkatkan produksi air kepada 3,5 juta orang.

Setiap harinya truk air terus beroperasi bagi 50 sekolah dan 30.000 anak di Damaskus.

Namun, solusi ini hanya sementara dan UNICEF beserta mitranya siap mendukung perbaikan sumber yang rusak dan memberikan jaringan akses yang cepet. (T/anj/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.