Brussel, 23 Rajab 1436/12 Mei 2015 (MINA) – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) Senin (11/5), untuk mendukung upaya Eropa untuk menghentikan kejahatan jaringan perdagangan manusia di laut Mediterania.
PBB mengatakan, sedikitnya 3.000 orang tewas pada 2014 di Mediterania, sebagian besar setelah berangkat dari pantai Libya. Pada 2015, dan sebanyak 1.800 orang diyakini telah tewas di Mediterania saat menuju perjalanan ke Eropa.
“Hal ini tidak hanya situasi darurat kemanusiaan, namun juga krisis keamanan, karena jaringan penyelundupan terkait dalam beberapa kasus keuangan, kegiatan teroris, yang memberikan kontribusi ketidakstabilan di wilayah yang sudah cukup stabil,” kata Federica Mogherini dalam Dewan pengarahan pada Uni Eropa berencana untuk mengatasi krisis itu, sebagaimana Anadolu Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Pernyataan Mogherini telah dihadiri 28-anggota Uni Eropa sedang mempersiapkan tindakan keras angkatan laut untuk merebut kapal penyelundup di perairan internasional serta di wilayah perairan Libya. Uni Eropa sedang berusaha mendapat dukungan dunia internasional sebelum melancarkan operasi tersebut.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Kita tidak bisa melakukannya sendirian, ini harus menjadi upaya global umum, oleh sebabnya kami mengandalkan dukungan untuk menyelamatkan nyawa orang dan membongkar organisasi kejahatan yang mengeksploitasi keputusasaan rakyat,” kata Mogherini,
Dewan Keamanan PBB yang paling kuat dan hanya salah satu yang dapat mengizinkan penggunaan kekuatan dalam krisis tersebut. Menurut data PBB, diperkirakan 60.000 pengungsi telah tiba di Italia pada 2015, sebagian besar berangkat dari Libya.
Seorang diplomat teratas Uni Eropa juga menyatakan para pengungsi maupun imigran mencegat ke laut selama operasi yang diajukan akan dikembalikan bertentangan dengan keinginan mereka.
Setelah pembekalan, dia mengatakan, pada wartawan bahwa rancangan usulan tentang masalah ini akan diedarkan kepada anggota Dewan Keamanan, Senin (11/5). (T/P002/R11)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)