UNRWA: 40 Persen Warga Gaza Alami Krisis Pangan

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Kamis (12/1) menyatakan bahwa lebih dari 40 persen warga di Jalur Gaza mengalami krisis pangan yang parah di mana mereka hidup tanpa makan teratur setiap harinya. (Photo: Istimewa)

Gaza, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (), menyatakan, lebih dari 40 persen warga di Jalur Gaza Palestina mengalami yang parah, di mana mereka hidup tanpa makan teratur setiap harinya.

UNRWA menyatakan, seperti dikutip dari Palestine Information Center (PIC), Kamis (12/1), eskalasi dan ketidakstabilan kondisi politik, pandemi Covid, serta berulangnya serangan Pendudukan Israel, juga diblokadenya jalur-jalur darat, udara dan laut selama 16 tahun menjadi sebab memburuknya kondisi kehidupan di Gaza yang dihuni lebih dari dua juta jiwa.

Pernyataan itu menunjukkan faktor-faktor tersebut telah menggoyahkan kehidupan warga baik individu maupun komunitas dan meningkatkan kesulitan bertahan hidup di mana Gaza bergantung pada bantuan-bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

“80 persen dari populasi di Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sangat tinggi, situasi kemanusiaan yang sudah rapuh terancam semakin memburuk, karena tiga dari empat warga Gaza bergantung pada bantuan pangan darurat dari UNRWA, sementara tingkat kerawanan pangan terus meningkat,” ungkap pernyataan itu.

UNRWA menunjukkan, sebagian besar keluarga di Gaza telah kehabisan dana untuk bertahan hidup, dan sekarang berjuang untuk mencari nafkah, setelah ekonomi dihancurkan oleh pengepungan selama 16 tahun.

“Kita bekerja untuk menyediakan jalur kehidupan manusia yang vital bagi para pengungsi Palestina di Gaza, memprioritaskan bantuan makanan untuk total 1,14 juta orang,” sebut UNRWA.

Sebelumnya, UNRWA mengungkapkan bahwa lebih dari 68 persen keluarga di Jalur Gaza menderita krisis pangan tingkat parah atau sedang, sementara sekitar 72% gadis remaja di Gaza menderita kekurangan vitamin D, dan 64 persen kekurangan vitamin A, setiap gangguan dalam pengiriman bantuan makanan akan memperburuk kondisi di daerah ini. (T/R12/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)