Gaza, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) mendesak Israel untuk mengizinkan pengiriman tepat waktu bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di tengah serangan Israel di wilayah Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan, pihaknya tidak menerima persetujuan akses kritis ke Gaza, untuk pasokan kemanusiaan, untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang sangat rentan seperti wanita hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, kondisi medis serius dan orang tua, meskipun banyak kebutuhan setelah sembilan hari konflik. Demikian dikutip dari MEMO, Kamis (20/5).
Badan PBB tersebut menekankan, pentingnya menghormati hukum humaniter Internasional oleh pihak-pihak yang berkonflik, untuk mengizinkan dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil tanpa hambatan.
“Ini menekankan kewajiban penguasa pendudukan untuk memastikan makanan dan persediaan medis bagi penduduk sipil sebagaimana tercantum dalam Konvensi Jenewa Keempat. Itu tidak bisa menunggu,” kata Tamara Alrifai, Direktur Komunikasi Strategis UNRWA dalam seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Setiap hari tanpa gencatan senjata adalah hari dengan lebih banyak nyawa hilang, lebih banyak rumah dan mata pencaharian hancur. Ini tidak bisa diterima,” tegasnya.
Setidaknya 221 warga Palestina telah tewas, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, 1.530 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, juga 12 warga Israel tewas sejak 10 Mei. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)