UNRWA: KRISIS EKONOMI DI JALUR GAZA MENINGKAT

Palestina. (Foto: PIC)
. (Foto: PIC)

Ramallah, 12 Rabiul Awwal 1437/23 Desember 2015 (MINA) – Sebuah laporan ekonomi dari Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (), yang dirilis pada Selasa (22/12), mengungkapkan, 47% keluarga di Jalur Gaza pada 2014 lalu mengalami kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Angka ini meningkat 2% dari tahun sebelumnya.

Laporan berjudul “Situasi Darurat di Jalur Gaza” mengungkapkan situasi ekonomi, sosial dan keamanan pangan secara terang-terangan oleh Bidang Keamanan Pangan di Palestina yang terdiri dari organisasi pangan dan pertanian, program pangan dunia dan UNRWA.

Laporan UNRWA menyebutkan, situasi pangan yang kritis di kalangan warga, sekitar 49%, lebih tinggi dari pengungsi yang hanya sekitar 45%, meski kedua-duanya lebih buruk jika dibandingkan dengan tahun 2013, demikian Palinfo dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Hal ini mencerminkan penurunan dalam mendapatkan pangan secara umum di Gaza, sebagai akibat pengangguran yang meningkat, dan kenaikan harga pangan serta gejolak ekstrim dalam perekonomian.

“Dampak negatif dari situasi ini untuk mendapatkan pangan lebih dirasakan secara khusus di perkotaan. Di mana krisis pangan meningkat 3% antara tahun 2013 dan 2014. Sementara keluarga-keluarga di pedesaan situasi mereka sedikit membaik, sebab kemampuan mereka mencari kesempatan kerja dan mendapatkan pangan dengan memproduksi langsung bahan-bahan pangan,” papar laporan UNRWA itu.

Penjelasan situasi ekonomi, sosial dan keamanan pangan, menurut laporan UNRWA, merupakan sarana satu-satunya untuk mengukut tidak adanya keamanan pangan pada tingkat nasional baik untuk pengungsi maupun warga.

Lebih lanjut, laporan itu menyatakan, krisis pangan di Jalur Gaza adalah akibat langsung dari blokade Zionis atas wilayah tersebut, yang sudah memasuki tahun kesembilan secara berturut-turut.

Pembatasan jangka panjang terhadap aktivitas individu dan barang turut andil dalam merusak kondisi hidup di Jalur Gaza dan menyulitkan keluarga-keluarga untuk mendapatkan sarana hidup. Tahun-tahun blokade secara bertahap telah menyebabkan proses perusakan pembangunan dan peningkatan ketergantungan pada bantuan pangan serta peningkatan pengangguran. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.