UNRWA Minta Dukungan Politik dan Keuangan Mendesak dari Negara Arab

New York, MINA – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk di Timur Dekat () Pierre Krahenbuhl, telah meminta negara- untuk memberikan dukungan keuangan dan politik yang mendesak bagi para pengungsi Palestina dan pekerjaan badan tersebut.

Berbicara pada sesi ke-152 Dewan Menteri Luar Negeri Arab di KTT Arab, Krahenbuhl menekankan bahwa pekerjaan UNRWA sangat penting, terutama karena tidak ada solusi yang adil dan abadi terhadap nasib para pengungsi Palestina, MEMO melaporkan pada Kamis (12/9).

Krahenbuhl juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara anggota atas dukungan mereka dan meminta mereka untuk menunjukkan tingkat komitmen yang sama dalam membela UNRWA seperti yang telah terjadi sebelumnya, khususnya menjelang perpanjangan mandat badan tersebut pada bulan November.

“UNRWA menghadapi tantangan politik yang sangat besar,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit.

“Saya meminta negara-negara anggota untuk melindungi pendanaan UNRWA dan memastikan kelancaran pembaruan mandat organisasi ini,” ujarnya.

Berjalan dengan anggaran tahunan 1,2 miliar dolar AS, UNRWA diberi mandat untuk melayani 5,5 juta pengungsi Palestina melalui layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan perlindungan UNRWA di lima bidang operasinya. Pada tahun 2018, lebih dari delapan juta konsultasi medis dilakukan di 143 pusat kesehatan UNRWA.

“Selama 18 bulan terakhir, kami telah menyaksikan upaya keras untuk mendelegitimasi UNRWA dan apa yang dilakukannya, baik dengan mempertanyakan dasar dari mandat kami atau definisi tentang siapa yang kami layani,” kata Krahenbuhl.

“Berdiri bersama UNRWA dan layanannya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Gaza, Suriah, Lebanon dan Yordania adalah yang terpenting tidak hanya untuk pengembangan pengungsi Palestina, tetapi juga untuk pelestarian stabilitas regional,” pungkasnya. (T/Ast/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.