Al-Quds, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memutuskan menarik sementara sebagian staf internasionalnya dari Gaza karena kurangnya jaminan keamanan pada staf badan PBB yang membantu 1,3 juta warga Palestina tersebut
UNRWA mengungkapkan dalam pernyataannya, Selasa (2/10), penarikan terpaksa dilakukan karena serangkaian insiden keamanan yang mengkhawatirkan dan memengaruhi personelnya di Jalur Gaza, demikian Wafa melaporkan yang dikutip MINA.
“Direktur dan staf internasional lainnya akan tetap bekerja di Gaza agar operasional UNRWA terus berlanjut Gaza,” tulisnya dalam pernyataan.
Pada hari Senin sejumlah staf UNRWA dilecehkan dan dicegah dari melaksanakan tugasnya oleh orang yang memrotes langkah-langkah terbaru yang terpaksa dilakukan akibat memburuknya situasi keuangan UNRWA, khususnya dalam kaitannya dengan Permohonan Darurat untuk wilayah Palestina yang diduduki (oPt).
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Beberapa tindakan ini secara khusus menargetkan manajemen UNRWA di Gaza,” jelasnya.
Hal tersebut terjadi setelah berpekan-pekan protes, insiden berulang yang mempengaruhi staf internasional dan nasional. Meskipun ada upaya serius UNRWA agar melibatkan pihak berwenang untuk memastikan keamanan yang tepat diberikan kepada stafnya.
UNRWA meminta otoritas lokal di Gaza untuk menanggapi tuntutannya yang berulang dan memberikan perlindungan efektif kepada karyawan serta fasilitasnya.
“Kurangnya keamanan dan keselamatan yang efektif berdampak pada layanan kemanusiaan penting bagi lebih dari 1,3 juta pengungsi di Gaza,” ungkapnya. (T/ais/P1)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)