Jakarta, 9 Jumadil Awwal 1437/ 17 Februari 2016 (MINA) – Kepulangan tiga relawan MER-C Indonesia ke tanah air bukan berarti selesainya program lembaga medis kemanusiaan ini di Gaza, Palestina.
Meskipun Rumah Sakit (RS) Indonesia yang dibangun MER-C telah diserahterimakan dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina, tapi Presidium MER-C dr. Arief Rachman mengatakan, lembaganya berkomitmen untuk tetap membantu membiayai operasional rumah sakit tersebut.
Hal ini dalam rangka menjamin keberlangsungan RS Indonesia karena kondisi perekonomian yang tidak menentu di Jalur Gaza, terlebih ketika adanya serangan.
Saat ini masih ada dua relawan Indonesia yang menetap di Gaza, yaitu Reza Aldilla dan Muhamad Husein. Selain sebagai relawan, meraka juga tengah menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Gaza.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Selain sebuah rumah sakit traumatologi, MER-C yang menggandeng para relawan dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia juga telah membangun sebuah wisma yang bernama “Wisma Rakyat Indonesia”, yang terletak masih di dalam area kompleks RS Indonesia.
Wisma Rakyat Inddonesia akan menjadi kantor perwakilan MER-C cabang Gaza sekaligus tempat tinggal para relawan yang datang ke sana.
Ke depan, MER-C akan mengirimkan kembali relawan-relawan yang akan bertugas di wilayah terblokade itu selanjutnya.
Relawan yang akan dikirimkan diantaranya adalah para doter yang keahliannya dibutuhkan di Gaza untuk mengobati dan mentransfer keahliannya kepada tenaga medis di Gaza. (L/hna/P001)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat