Ustaz Bachtiar Nasir: Wukuf di Arafah Seperti Miniatur Padang Mahsyar

Mekkah, MINA – Seorang Da’i dan Ulama’ yang sangat sering mengkaji dan mendalami Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Ustaz mengatakan, Jemaah haji dari berbagai belahan dunia telah melaksanakan di Padang , Wukuf di Arafah ini merupakan minatur Padang Mahsyar.

“Umat manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar, dan mempertanggungjawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia, seperti hal ini yang terjadi pada jemaah haji berkumpul di Padang Arafah,” kata UBN demikian sapaan akrabnya saat khutbah Arafah kepada kelompok jemaah haji Indonesia yang ia bimbing. di Mekkah, Jumat (8/7).

Ia menyebutkan quran surah Ibrahim ayat 48. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.

Ia mengutip hadits riwayat Bukhari Muslim tentang gambaran bumi tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan, tentang sifat bumi tersebut. Ketika kita berada di Padang Mahsyar nanti yang sekarang sebagai miniaturnya di Arafah ini. Adalah tempat dikumpulkannya manusia.

Bumi itu, jelas UBN, berbentuk bulat sedikit pipih, datar dan tidak ada tanda apapun di atasnya. Tidak ada dataran tinggi dan tidak ada lembah. Tidak ada gunung, bukit dan tidak ada bebatuan. Tidak ada tempat tinggal dan bangunan.

“Kondisi kita nanti di Padang Mahsyar, manusia akan dikumpulkan pada hari itu tanpa alas kaki dan tanpa sandal, telanjang dan tidak berpakaian. Pada hari itu matahari akan mendekati makhluk sejauh satu mil dari mereka dan tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan Arsy dari Allah,” jelas UBN.

UBN mengajak jemaah untuk mengambil hikmah berwukuf di Arafah. Di Arafah, jemaah masih bisa menghindari sengatan Matahari dengan menggunakan tenda berpendingin ruangan dan dilengkapi berbagai fasilitas.

Tetapi saat di Padang Mahsyar, lanjut UBN, Matahari sangat panas di Arafah. Jangan berharap di Padang Mahsyar ada dingin, ada naungan, ada AC, ada minuman seperti rasakan pada hari ini. di Padang Mahsyar, ada yang beruntung, ada yang mendapatkan naungan dari Allah dan ada yang terkena sengatan Matahari.

“Allah masih memberikan kesempatan hidup kita di dunia, maka kesempatan itu mari kita gunakan untuk beribadah mempersiapkan kehidupan di akhirat,” jelas UBN.

“Seperti apa kita nanti diakhirat kelak di Yaumul Mahsyar. Pada Arafah seperti miniatur Padang Mahsyar. Inginkah kita termasuk yang dinaungi? Kesengsaraan di akhirat akan dirasakan sesuai dengan tingkatan kejahatan di dunia. Kita masih ada kesempatan untuk memilih,” tegas UBN. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.