Malaysia, 2 Rajab 1438/ 22 Maret 2017 (MINA) – Ustaz Salim A. Fillah penuhi undangan komunitas muslimah Indonesia di Kuala Lumpur (Muslimah IndoKL) di Masjid Asy-Syakirin Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC). Ratusan Muslimah ramai menghadiri ceramah tersebut.
Dalam ceramahnya disampaikan, seorang Muslimah yang dengan ikhlas hati menjalankan perintah Allah, maka jaminan syurga adalah pasti untuknya.
“Syiarnya seorang wanita sholihah adalah jika mengikuti perintah Allah maka Allah tidak akan menyia-nyiakannya,” ungkap Ustaz Salim. Demikian laporan kontributor MINA, Dewi di Malaysia, Kamis (30/3).
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Wulan Karlina Koordinator Pengajian Muslimah IndoKL menjelaskan, pengajian bulanan ini dihadiri oleh Warga Negara Indonesia yang berasal dari pekerja wanita, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Dengan alasan kenyamanan dan keamanan panitia harus membatasi peserta yang datang.
“Sebenarnya sangat banyak yang ingin hadir, tetapi undangan terpaksa kami batasi kerana kapasitas masjid sangat terbatas, supaya tidak terlalu padat ketika mendengarkan ceramah,” jelas Wulan.
Menurut Wulan, Ustaz Salim dengan bahasanya yang sangat menyentuh dirasa penting untuk memperbaharui lagi semangat muslimah Indonesia di Kuala Lumpur. Diharapkan semangat membina tali persaudaraan sesama muslim akan lebih besar lagi, meskipun berasal dari berbagai latar belakang ekonomi yang berbeda-beda.
“Silaturahim antara muslimah Indonesia di Malaysia sangat perlu dibina lebih erat. Sekaligus untuk memotivasi individu muslimah berlomba lagi dalam berbuat kebaikan tanpa memandang latar belakang satu dan yang lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Untuk kegiatan ini peserta dikenakan cash sebesar RM20 untuk masyarakat umum, sedangkan untuk kalangan TKI cas dikenakan sebesar RM10.
“Meski undangan sudah habis terjual masih banyak peserta yang ingin mendengarkan langsung pengajian Ustaz Salim,” tambah Wulan.
Salim A. Fillah adalah penulis buku-buku Islami produktif asal Yogyakarta, Indonesia. Sejak kecil dia sudah menggemari buku. Dunia tulis-menulis mulai ditekuninya ketika menempuh pendidikan di SMA Teladan Yogyakarta. Aktivitas kepenulisannya mulai dikenal secara luas ketika menerbitkan buku Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan (2003). (L/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan