Sarajevo, 19 Sya’ban 1436/6 June 2015 (MINA) – Dalam rangkaian acara kunjungan Paus Francis di Sarajevo, Bosnia, umat Katolik di negara itu, Jumat malam, berlutut menyalakan lilin, berdoa untuk semua orang di seluruh dunia yang dianiaya karena imannya.
Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mencatat populasi Katolik telah menyusut di Bosnia, karena tingkat pengangguran yang tinggi – saat ini 43 persen – di mana pemuda pengangguran sebanyak 67 persen.
Banyak umat Katolik yang memegang paspor Kroasia, telah pergi mencari pekerjaan di Uni Eropa.
“Dalam beberapa paroki, hanya ada beberapa keluarga yang tersisa dan sebagian besar umat yang beriman sudah berusia lanjut,” keluh Parolin, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam kunjungannya, Paus Francis akan mencoba menyeru orang-orang yang ada di negara itu, merayakan misa di stadion yang sama di mana Paus Yohanes Paulus II memimpin sebuah kebaktian emosional yang bertiup salju pada 1997, kebaktian yang menarik ribuan warga Katolik Kroasia datang ke kota untuk pertama kalinya sejak perang berakhir.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Paus Francis juga akan menjadi tuan rumah pertemuan dengan pemimpin Muslim, Ortodoks, dan Yahudi. Dia akan memimpin reli untuk orang-orang muda sebelum kembali ke Roma di malam itu juga.
Paus Yohanes Paulus II datang kembali ke Bosnia pada 2003 untuk kunjungan ke kota Banja Luka, kota terbesar kedua setelah Sarajevo. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza