Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viral Tayangan Xpose di Trans7, Gus Yahya: Isinya Terang-terangan Menghina Pesantren

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 32 detik yang lalu

32 detik yang lalu

0 Views

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Foto: Web NU)

Jakarta, MINA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan protes keras terhadap tayangan Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai telah melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh ulama. Ia menyebut isi tayangan tersebut “keterlaluan” dan menyinggung martabat kalangan pesantren serta tradisi keagamaan umat Islam di Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa penghinaan tersebut bukan sekadar kritik biasa, melainkan sudah melewati batas yang menimbulkan keresahan di kalangan pesantren dan warga NU.

“Penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan Trans7 tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama pada umumnya,” tegasnya.

Sebagai reaksi atas konten yang dianggap bermasalah itu, Gus Yahya menyampaikan beberapa anjuran dan tuntutan kepada pihak Trans7 dan pihak berkepentingan lainnya:

Baca Juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Jadi Pemain Kunci Obat Herbal Dunia

PBNU mendesak agar Trans7 dan induk perusahaannya (Trans Corporation) mengambil langkah nyata dan jelas untuk memperbaiki kerusakan sosial yang telah ditimbulkan akibat tayangan tersebut.

Ia menyatakan telah menginstruksikan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU untuk menempuh jalur hukum atas dugaan pelanggaran dalam tayangan tersebut.

Gus Yahya mengimbau agar para kiai, santri, dan warga NU tetap menjaga ketenangan, tidak terpancing provokasi, tetapi terus berkhidmah secara ikhlas untuk agama dan bangsa.

Di tengah keberatan keras itu, Gus Yahya juga menyerukan agar warga pesantren dan lembaga NU melakukan muhasabah atau evaluasi, memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik dalam pelayanan keagamaan dan kemasyarakatan.

Baca Juga: Pemkab Jepara Buka Hotline Pengaduan Program Makan Bergizi Gratis

Dalam program Xpose Uncensored, Trans7 menayangkan narasi serta potongan video yang menggambarkan santri dan jamaah sedang menyalami kiai; ada adegan yang menyebut santri rela “ngesot” demi menyalami kiai dan memberi amplop, serta narasi yang menyiratkan bahwa kiai yang sudah mapan semestinya memberi kepada santri, bukan sebaliknya.

Narasi itu dinilai banyak pihak melebih-lebihkan, menyudutkan citra pesantren, dan memicu reaksi keras di kalangan umat Islam dan komunitas NU.

Sesaat setelah tayangan itu viral, berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan, alumni pesantren, dan warga nahdliyin, menyatakan penolakan. Seruan boikot Trans7 juga muncul di media sosial sebagai bentuk protes atas konten yang dianggap merendahkan martabat umat dan tradisi keagamaan.

Merespons gelombang protes, PBNU menyatakan bahwa tayangan itu menciderai prinsip jurnalistik etis serta potensi mengganggu ketentraman sosial. Oleh karena itu, selain menyampaikan keberatan terbuka, PBNU juga mengambil langkah bahwa masalah ini harus diselesaikan melalui mekanisme hukum jika perlu. []

Baca Juga: Tolak ‘Trouble Maker’ Tony Blair, AWG Dorong JK Pimpin Pemerintahan Interim Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

No data was found