Waketum Persis Apresiasi Permintaan Maaf BNPT

Foto: Henry Lukmanul Hakim/Edisi Foto

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Waketum PP ), KH Jeje Zaenudin mengapresiasi permintaan maaf Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjenpol. Boy Rafli Amar atas pernyataannya terkait terafiliasi terorisme.

“Tentunya kami sangat gembira sekaligus mengapresiasi sikap terbuka, gentel, dan rendah hati dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar,” kata Jeje Zaenudin dalam keterangannya, Kamis (3/2).

Silaturahmi dan dialog BNPT dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuahkan hasil yang baik. Setelah berdiskusi sekitar dua jam mendengarkan bebagai masukan, kritik, dan saran, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan permohonan maaf.

“Ia tanpa ragu menyatakan minta maaf kepada pesantren dan semua pihak yang merasa tersinggung dan tersakiti dengan release daftar pesantren yang terafiliasi terorisme,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Boy menyampaikan, BNPT tidak akan sungkan-sungkan mengubah peristilahan dan diksi yang dianggap kurang tepat dan dapat menimbulkan kesan stigma negatif kepada Islam dan umat Islam. Termasuk ketika membuat kriteria dan indikator kelompok teroris.

“Saya kira ini suatu kemajuan luar biasa yang dilakukan oleh BNPT, menerima semua masukan, kritikan, saran, dan keluh kesah umat yang disampaikan para pimpinan MUI berkenaan dengan kriteria-kriteria kelompok teroris yang terkesan menyudutkan kelompok muslim”. ujarnya.

Sementara itu Ketua MUI Asrorun Niam Sholeh juga mengapresiasi langkah tulus dilakukan Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam menyikapi beredarnya penyebutan 198 pondok pesantren (ponpes) terafiliasi terorisme yang berdampak pada kegaduhan publik, dengan penyampaian permohonan maaf secara terbuka.

Dia juga menyatakan, MUI komitmen untuk terus sinergi dalam penanganan dan penanggulangan terorisme. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.