Waliyullah : BMT Bina Fitya, Upaya Pemuda jamaah Muslimin (Hizbullah) Perangi Riba

Bandar Lampung, 19 Shafar 1438 H/ 19 November 2016 (MINA) – Hadirnya Baitul Mal Wa Tanwil (BMT) Bina Fitya, upaya Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah) menghilangkan ditengah umat.

Demikian diungkapkan Waliyullah, Sekretaris BMT Bina Fitya Lampung pada rapat konsolidasi BMT dan Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), di Kantor BMT Binafitya, Dwi Dharma, Natar, Lampung Selatan, Jumat, (18/11) malam.

Menurutnya, adanya BMT tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan materi semata, namun lebih dari itu justru untuk menghapus riba.

“Banyak di lingkungan sekitar kita saja, hanya untuk memiliki Handphone saja harus bersentuhan dengan riba, nah adanya BMT Bina Fitya ini fungsinya supaya bagaimana caranya keluar dari riba,” ujarnya.

Lebih lanjut, Waliyullah mengatakan hadirnya BMT sebagai solusi berdasarkan pondasi yang jelas untuk keluar dari riba.

“Ini bagian dari perjuangan dakwah kita bagaimana keluar dari riba, oleh karenanya saya mengutip pesan Imaam Yakhsyallah Mansur supaya BMT ini jalan terus meskipun harus merangkak,” ujarnya.

Namun, lanjutnya kondisi BMT saat ini kebanyakan terkendala pada modal yang masih berpotensi mengandung unsur ribawinya.

“Kalau kita mau ambil modal dari fihak ke-tiga, banyak yang perlu dikritisi. Dari atasnya sudah riba, lantas kita mau terapkan syariah ke anggota melalui pembiayaan, tentu kita ngk mau campur adukkan yang abu-abu dengan yang ril,” katanya.

Oleh karenanya, Waliyullah menghimbau kepada syubban atau pemuda untuk peduli dan ambil bagian dalam perjuangan membebaskan umat dari riba ini.

Sementara Amir Syubban/Pemuda Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah), Anshorullah pada kesempatan yang sama mengajak Syubban/Pemuda untuk memerangi riba secara bertahap.

“Kita tahu lembaga keuangan syariah punya tantangan besar, tapi tetap tidak membuat kita lemah, sebab keberadaan lembaga keuangan syariah ini sangat penting di tengah umat, perlu usaha bersama pemuda untuk memecahkannya,” katanya.

Maka menurutnya, menjadi penting bagi fihak yang berwenang untuk membuat SoP yang jelas menguraikan dalil larangan riba itu sebagai panduan yang jelas untuk menjalankan BMT ini.

Hadir pada kesempatan yang sama, Direktur Indonesian Islamic Business Forum () Lampung, Syamsul Huda yang terus berkomitmen mendukung gerakan memerangi riba.

“Untuk betul-betul syar’i memang tantangannya berat, perlu pemikiran bersama, kita harus yakin ini bisa kita laksanakan sebab potensi  ke depan itu besar,” katanya.

BMT Bina Fitya merupakan produk dari Konferensi Pemuda Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang diluncurkan sejak 20-22 Juli 2011 lalu, sebagai upaya memberdayakan ekonomi pemuda serta mengikis jerat riba yang sudah menjalar di semua lini kehidupan umat Islam. (L/K08/R02).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).