Jakarta, MINA – Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan kemampuan membaca dan menulis atau literasi kini menjadi perhatian dunia internasional.
“Kompetensi literasi menjadi tolok ukur bagi kemajuan bangsa, dan menjadi kunci bagi pengembangan sumber daya manusia,” demikian Marullah saat membuka Festival Literasi yang diselenggarakan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jaksel bertajuk ”Sebulan Sastra dan Literasi (Serasi)”, Sabtu (30/3).
“Festival Literasi ini harus terus dilakukan. Di tempat ini literasi dirayakan, dan semua terlibat, mari kita rayakan literasi, tidak bisa berjalan sendiri. Festival Literasi ini harus didukung dan bergerak bersama gerakan literasi lain, seperti Hanjaba (Hari Anak Jakarta Membaca) dan lain-lain,” ujarnya.
“Dengan sinergi yang baik, Insya Allah dengan literasi dapat mengubah wajah literasi di Indonesia menjadi baik. Kita adalah bangsa pemenang. Kalau kita dapat mengembangkan dan memeliharanya, dan menjadikan literasi sebagai kendaraan untuk maju, maka akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju dari bangsa lain,” tegas Marullah.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Bertempat di kantor Sudin Perpustakaan dan Kearsipan Jaksel Kel, Festival Literasi dimeriahkan berbagai kelas dan workshop, seperti story telling, art & craft, kelas food photography, kelas mendongeng, kelas menulis, bedah buku, dan bincang santai.
Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan, Evita Dwi Saiverda mengatakan daya baca diklaim menurun seiring kemajuan teknologi di berbagai bidang, yang memudahkan sekaligus memanjakan manusia. Untuk meningkatkan minat baca, Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan menyelenggarakan Festival Literasi di Perpustakaan Umum Jakarta Selatan.
Festival pertama yang diselenggarakan di Jakarta ini untuk memupuk minat baca masyarakat dan untuk promosi perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat aktivitas masyarakat dan menjalin kolaborasi dengan komunitas.
Selain Festival Literasi, perpustakaan umum Jakarta Selatan juga rutin mengadakan berbagai kegiatan pelatihan baik story telling, parenting, pembinaan perpustakaan, dan kegiatan-kegiatan edukatif lainnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Kita mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan perpustakaan umum bagi masyarakat, meningkatkan kegemaran membaca masyarakat, serta memberikan berbagai pelatihan teknis bagi seluruh lapisan masyarakat. Bedanya Festival Literasi dengan kegiatan yang rutin diselenggarakan adalah mencoba untuk mengumpulkan berbagai kegiatan dalam satu tempat dan satu waktu,” kata Evita. (L/R11/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru