Jakarta, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Mahendra Siregar menerima kunjungan US Deputy Secretary of State atau Wamenlu Amerika Serikat (AS), Wendy Sherman di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (31/5).
Dalam pertemuan tersebut kedua Wamenlu membahas penguatan kerja sama bilateral Indonesia-AS di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, digital, kesehatan, teknologi, dan perubahan iklim.
“Kami juga membahas secara menyeluruh aspek berkaitan dengan Indo-Pasifik, dengan perkembangan Timur Tengah, Palestina, dan tentu Myanmar,” ujar Mahendra dalam konferensi pers bersama secara virtual sesuai pertemuan.
Untuk kerjasama ekonomi, Mahendra menjelaskan, nilai perdagangan kedua negara sudah mendekati USD 30 miliar dan diharapkan dapat meningkat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
“Untuk hal itu kami tadi membahas mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan, juga termasuk di dalamnya perpanjangan pemberian fasilitas GSP/Generalized System of Preferences,” jelasnya.
Sementara mengenai Palestina, Wamenlu RI menyampaikan, Indonesia menyambut baik proses gencatan senjata yang telah berlangsung dan momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk semakin meredakan ketegangan di kawasan itu.
“Indonesia menyambut baik posisi AS yang mendukung prinsip two-state solutions (solusi dua negara) dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam mewujudkan solusi ini,” ujarnya.
Terkait dengan Myanmar, Mahendra menyampaikan update mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dan tindak lanjut dari pertemuan ASEAN terkait Myanmar, khususnya rencana kunjungan Special Envoy ASEAN ke Myanmar.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Selain itu, Mahendra juga menekankan terkait dengan apa yang disebut dengan kekerasan terhadap warga keturunan Asia di AS.
“Kami menyampaikan dan kami share pandangan yang sama dan nilai-nilai yang sama di antara kedua negara bahwa sebagai negara demokrasi dan menghormati perbedaan, tidak ada tempat bagi diskriminasi, apapun latar belakang dan alasannya,” katanya.
“Dan kami menyampaikan bahwa Indonesia memberikan perhatian tinggi kepada langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Otoritas untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga khususnya Indonesia dan diaspora Indonesia di AS,” tambahnya.
Sementara itu, Wamenlu AS dalam kesempatan tersebut berharap dapat memperkuat hubungan ekonomi dan memperdalam kemitraan dengan militer Indonesia serta memperkuat hubungan antar-warga yang merupakan inti dari kemitraan strategis tersebut.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Ia juga mengatakan, AS dan ASEAN dapat bermitra pada prioritas bersama termasuk mengakhiri krisis yang sedang berlangsung di Myanmar.
“Saya ingin mengakuinkepemimpinannya Indonesia dalam merespon krisis di Myanmar. Indonesia telah berada di garis depan berusaha untuk mengakhiri kekerasan dan kembali ke jalan menuju pemerintahan sipil dan demokratis yang damai sejahtera,” ujarnya. (L/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi