Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres JK Harapkan Ada Jaringan Pesantren se-ASEAN

habibi - Rabu, 14 Desember 2016 - 02:28 WIB

Rabu, 14 Desember 2016 - 02:28 WIB

300 Views ㅤ

Jakarta, 13 Rabi’ul Akhir 1438/13 Desember 2016 (MINA) – Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla (JK) dalam pidato sebagai pembicara kunci pada pembukaan acara Halaqah Ulama ASEAN 2016 di Hotel Salak The Herritage Bogor, mengharapkan, halaqah ini menghasilkan kerjasama ulama dan membangun jaringan antar pesantren se-Asia Tenggara dalam mengayomi umat dan mencegah terjadinya radikalisasi.

Ia mengungkapkan  datangnya Islam ke ASEAN khususnya Indonesia yang tidak dengan kekerasan. “Sejarah masuknya Islam di ASEAN khususnya Indonesia tidak melalui jalan kekerasan, tapi melalui cara yang damai,” ujar Wapres JK seperti yang diberitakan di laman resmi Kementerian Agama, Selasa (13/12).

Halaqah Ulama ASEAN 2016 ini mengangkat tema ‘Mengembangkan Islam Moderat Melalui Jaringan Pesantren’, berlangsung hingga Kamis esok (15/12).

Wapres juga berterima kasih kepada para ulama pengasuh ponpes yang dengan gigih mengasuh para santri. Dia berpesan agar pengelolaan pesantren senantiasa lebih modern dan jangan hanya terpaku pada sejarah.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Pendidikan harus lebih terdahulu dari zamannya. Ilmu yang diberikan harus tetap cocok untuk 10 tahun lagi,” tutup JK.

Halaqah ini menghadirkan sejumlah narasumber, meliputi: Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (Guru Besar UIN Jakarta), KH Sholahudin Wahid (Pesantren Tebuireng Jombang: Islam Wasathiyah), Prof. Dr. Iik Arifin M.N (Guru Besar UIN Jakarta), Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, MA (Guru Besar UIN Yogyakarta), Prof. Dr. Mohd Syukri Yeoh Abdullah (Universitas Kebangsaan Malaysia/UKM), Dr. Mohammad Hannan Hassan (MUIS Singapura), Dr. Adnan bin Haji Awang Basa (Collej University Brunai Darussalam), Dr. Faishol Haji Awang (Thailand), Dr. Carmen Abubakar (University of Philippine), Prof. H. Abd Rahman Masud, Ph.D (Kabadan Litbang dan Diklat Kemenag), Dr. Abdullah Sarwani (Mantan Duta Besar Untuk Lebanon) dan KH Najib Zabidi SH, MH (Pesantren Maslakul Huda). (T/M09/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia