Wapres Kritisi Nama Penghargaan yang Sulit Dimengerti Masyarakat

Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritisi penggunaan bahasa yang tidak dimengerti, sukar diucapkan, dan sulit dipahami yang banyak dipakai untuk nama penghargaan atau kepentingan lainnya.

Hal itu diutarakan JK saat ia memberikan penghargaan Samkaryanugraha Parasamya Purnakaryanugraha dan Satyalencana Karyabakti Prajanugraha kepada bupati, wali kota, dan gubernur yang berprestasi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).

“Sekali lagi saya ucapkan selamat atas penghargaan dan apresiasi kepada saudara bupati, wali kota, dan gubernur yang pada pagi hari ini mendapat penghargaan Samkarya Nugraha dan Satyalencana Karyabakti Prajanugraha. Susah sekali menyebutkannya,” ujarnya.

Menurutnya, penggunaan bahasa atau istilah yang tidak dimengerti oleh masyarakat luas perlu dievaluasi.

“Saya juga (meminta) supaya ini harus dievaluasi kenapa memakai Bahasa Sanskerta, ini bukan Bahasa Indonesia bukan pula Bahasa Jawa tapi Bahasa Sanskerta. Padahal kita memiliki Bahasa Indonesia yang baik,” kata JK.

Untuk itu JK meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta menteri-menteri yang lain agar mengubah istilah yang sukar dipahami. Ia berharap istilah penghargaan dapat diingat oleh masyarakat.

“Pak menteri ini harus dievaluasi kembali istilah-istilah ini karena pasti tidak ada yang hafal dan tahu artinya,” kata Kalla sembari bertanya apakah hadirin ada yang paham arti dari istilah penghargaan dalam bahasa Sanskerta itu.

Untuk diketahui, acara pemberian penghargaan ini bertepatan dengan pembukaan pameran dan forum teknologi industri terbesar dan terlengkap di Indonesia yang digelar pada 17 Juli hingga 19 Juli 2019 di JCC. (L/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.