Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres: Peran serta Kiprah Santri Sangat Diakui Negara

sri astuti - Jumat, 21 Oktober 2022 - 17:26 WIB

Jumat, 21 Oktober 2022 - 17:26 WIB

3 Views

Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin. (Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, peran serta kiprah santri sangat diakui oleh negara. Salah satu bentuk pengakuan atas kiprah santri yang dilakukan bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka adalah adanya Peringatan Hari Santri.

“Alhamdulillah, memang peran santri di Indonesia ini diakui oleh negara. Yaitu dengan ditetapkannya Hari Santri. Santri terus berkiprah, bahkan sejak sebelum kemerdekaan,” kata Ma’ruf saat menghadiri Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Kemenkopolhukam), Jumat (21/10).

Dikutip darai laman Kemenag, peringatan kali ini diselenggarakan dalam bentuk Halaqah Kebangsaan dengan tema “Ideologi Negara, Ideologi Santri”.

Ma’ruf menuturkan, peran santri tidak hanya sampai mengusir penjajah dari bumi Indonesia, tetapi santri juga terlibat dalam menyusun konstitusi negara.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

“Santri terus berkiprah hingga hari ini dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dan mengisi pembangunan menuju Indonesia maju,” tambah Ma’ruf.

Menurutnya, terdapat tiga doktrin yang dipegang teguh oleh santri sehingga dapat terus berperan dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pertama, hubbul wathan minal iman. Cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Karena itu santri siap melakukan apa saja untuk membela, memperjuangkan, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedua, hifdzul mitsaq, menjaga kesepakatan. Slogan NKRI yang tertuang dalam Mars Hari Santri artinya adalah memegang teguh kesepakatan dan menolak kesepakatan lain.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Ketiga, semangat memakmurkan bumi. Ini adalah perintah Allah. Terutama oleh karena jabatan manusia sebagai khalifah fil ardh. Untuk mengemban tugas itu, butuh ilmu pengetahuan. Maka santri harus dan wajib semangat menuntut ilmu.

“Santri bertugas melakukan perbaikan-perbaikan. Langkah santri bukan untuk kedudukan tapi untuk melakukan perbaikan. Oleh karena itu, santri siap untuk menerima tugas apapun itu ketika dipercaya untuk berkiprah,” katanya. (R/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

 

Rekomendasi untuk Anda