Khartoum, 7 Shafar 1435/10 Desember 2013 (MINA) – Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan pengunduran diri Wakil Presiden (Wapres) Ali Osman Taha pada Sabtu (7/12) dan menunjuk penggantinya Bakri Hassan Saleh serta perombakan kabinetnya, Senin (9/12).
Penunjukan Saleh menurut Partai Kongres Nasional adalah bentuk perubahan di pemerintahan Sudan.
Selain, menunjuk wapres baru, Presiden al-Bashir juga melantik 10 menteri baru di jajaran kabinet sebagai bagian dari reformasi di kabinetnya.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Ali Osman mengundurkan diri jabatannya secara sukarela seperti yang dia lakukan saat mendukung perdamaian pada 2005,” kata Presiden al-Bashir, seperti dilaporkan Africa Review, yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Menurut al-Bashir, Taha merupakan ujung tombak dan pemimpin perubahan dalam pembentukan kabinet baru.
Radio pemerintah Sudan mengutip pernyataan al-Bashir, bahwa Taha mengundurkan diri untuk memberikan ruang bagi generasi muda dan menolak adanya perpecahan di dalam pemerintahannya.
Selanjutnya, al-Bashir mengkonfirmasikan tidak akan mencalonkan diri untuk menjabat presiden kembali pada pemilihan mendatang.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Taha menegaskan walaupun telah mundur dari jabatannya, dirinya tetap bersedia membantu perubahan politik dengan cara damai di negaranya.
Al-Jazeera melaporkan, para pengamat percaya bahwa perombakan kabinet diharapkan dapat menenangkan pengunjuk rasa, setelah harga bahan bakar yang tinggi menyebabkan pecahnya kerusuhan di negara itu tahun lalu.
Kabinet Baru
Presiden Sudan Omar al-Bashir dalam sambutan pelantikan kabinet baru di Istana Presiden Sudan Senin (9/12) meminta para menteri dalam kabinet barunya untuk melakukan tugas-tugas mereka sebagai teamwork untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, Sudan Sudan News Agency (SUNA) melaporkan.
Menteri Keuangan dan Ekonomi Nasional yang baru, Badr Eddin Mahmoud berjanji untuk mengembangkan sumber daya, mendukung sektor produksi dan memberikan prioritas kepada sektor riil, karena merupakan tujuan utama bagi keberlanjutan ekonomi pembangunan, katanya usai pelantikan.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mahmoud berjanji membangun jaringan jaminan sosial untuk melayani warga miskin dan menjalin kerja sama dengan media untuk menyebarluaskan kebijakan ekonomi negaranya.
Menurut laporan setempat, Presiden Sudan merombak beberapa menteri kabinet dari rezim lama yang telah menduduki jabatannya selama 24 tahun.
Di antaranya adalah Juru Bicara Parlemen Ahmed Ibrahim al-Tahir, Menteri Pertahanan Abdul Rahim Hussein, Menteri Dalam Negeri Ibrahim Mahmoud, Menteri Luar Negeri Ali Karti dan Menteri Perminyakan Awad Al-Jaz. (T/T2/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza