Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Austria Kecam Larangan Mengenakan Jilbab

sajadi - Kamis, 13 September 2018 - 17:03 WIB

Kamis, 13 September 2018 - 17:03 WIB

3 Views

Wina, MINA – Warga Austria mengecam rencana Menteri Pendidikan untuk memperluas larangan memakai  jilbab bagi siswa dan guru ke sekolah menengah.

Menteri Pendidikan Heinz Fassmann mengatakan pada Senin (10/9), masalah ini harus dibahas secara nasional, terutama di parlemen.

Berbicara di televisi pemerintah Austria, ORF, Fassmann mengatakan, belum diketahui berapa banyak gadis mengenakan jilbab di lembaga-lembaga yang dipertanyakan.

“Namun larangan itu tidak terkait dengan jumlah tapi itu terkait dengan isinya. Larangan itu harus diberlakukan untuk pendidikan gratis dan perlindungan anak perempuan,” katanya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

“Bukan hanya saya dan kementerian, partai politik, terutama parlemen harus mengungkapkan pandangan mereka tentang larangan jilbab untuk sekolah menengah dan membangun sensus penduduk,” kata Fassmann menambahkan.

Wartawan dan penulis Wilhelm Lagthaler mengatakan kepada Anadolu Agency (AA)  Rabu (12/9), politik yang disalahgunakan secara sistematis selama dekade ini telah menghasilkan sikap rasis dan diskriminasi terhadap Muslim yang telah tinggal lama di Austria.

“Imigran, pengungsi, dan Muslim telah disalahkan atas semua masalah di negara itu. Memilih apa yang akan dikenakan adalah “hak dasar manusia,” katanya. “Saya menentang di mana ada tekanan untuk memakai atau melepaskan jilbab.”

Aktivis sayap kanan Michael Probsting menyalahkan pemerintah yang memiliki sikap rasis dan Islamofobik terhadap Muslim, yang merupakan kelompok minoritas penting di negara ini.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

“Larangan memakai jilbab adalah pelanggaran hak asasi manusia, hak beragama, dan pemikiran bebas,” katanya.

“Saya bukan seorang Muslim, tetapi masalahnya tidak terkait dengan siapa yang memiliki pandangan agama. Pertanyaannya di sini adalah kebebasan orang untuk hidup sesuai keyakinan mereka dan larangan mengenakan jilbab berarti menginjak-injak hak ini,” tambahnya.

Lebih dari 600.000 Muslim tinggal di Austria, Islam telah menjadi salah satu agama yang diakui secara resmi sejak 1912. Menurut Federasi Islam Wina, Muslim Austria berjumlah tujuh persen dari populasi. (T/Sj/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa