Warga Gaza Khawatir dengan Penyebaran Varian Omicron

(Foto: www.news.cn)

, MINA – Penduduk Gaza mengatakan kepada The New Arab bahwa mereka khawatir terhadap penyebaran cepat virus corona varian , mengingat sektor kesehatan yang bobrok di daerah yang diblokade Israel itu.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan pada hari Ahad (26/12) bahwa mereka telah mengidentifikasi kasus Omicron pertama di Gaza.

Hady Al-Shafay, seorang penduduk kamp pengungsi Al-Shati di barat Gaza City, mengatakan kepada The New Arab, dia berpikir penemuan kasus Omicron di daerah kantong padat penduduk itu berarti bahwa lebih banyak orang bisa terinfeksi.

Sistem kesehatan di Gaza – sebuah kantong kecil berpenduduk padat yang telah diblokade oleh tetangga Israel dan Mesir sejak 2007 – “tidak dapat melawan varian baru dengan kurangnya peralatan medis dan staf serta obat-obatan”, Al-Shafay, seorang ayah berusia 55 tahun dari delapan anak mengatakannya.

Huda Jawdat, seorang pasien kanker berusia 38 tahun dari Gaza City, mengatakan kepada The New Arab, dia takut meninggalkan rumahnya setelah dia mendengar tentang kasus Omicron pertama, karena penyakitnya telah melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.

“Saya tinggal di rumah selama beberapa bulan untuk menghindari Covid-19, karena kami tidak memiliki sektor kesehatan yang kuat yang dapat melindungi kami dari kematian,” kata Jawdat.

“Pemerintah setempat tidak memiliki tongkat ajaib untuk mengekang varian baru dalam situasi politik yang rumit ini yang mempengaruhi semua aspek kehidupan di Gaza.”

Jawdat mengatakan dia akan tinggal di rumah sampai penyebaran varian mereda.

Ashraf al-Qidra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada The New Arab bahwa kementeriannya mengirim beberapa sampel ke Tepi Barat untuk menguji Omicron.

“Setelah kami mendapatkan hasil sampel uji, kami akan merekomendasikan untuk memberlakukan tindakan pencegahan secara bertahap di wilayah tersebut untuk mengekang varian baru,” kata Al-Qidra.

Namun Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza Iyad al-Buzzom mengatakan kepada The New Arab bahwa pemerintah belum akan memperketat pembatasan.

Al-Buzzom mengatakan warga Palestina harus mematuhi instruksi yang ada untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka dari tertular virus.

Dia meminta untuk divaksinasi, memakai masker, dan mempraktikkan jarak sosial.

Kementerian Kesehatan telah mendedikasikan tiga rumah sakit untuk perawatan pasien virus corona, di Gaza City, Rafah, dan Khan Younis. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.