Yerusalem, MINA – Warga Palestina berunjuk rasa, Senin, (223/1) di komunitas Khan al-Ahmar, sebelah timur Yerusalem, menyusul seruan pejabat Israel ekstremis untuk mengusir penduduk Palestina dan menghancurkan rumah mereka.
Peserta unjuk rasa, termasuk pejabat senior dan aktivis Palestina, sebagaimana dikutip dari Wafa, menekankan keseriusan seruan Israel untuk mengusir dan menghancurkan Khan al-Ahmar untuk menggantinya dengan rencana pemukiman Israel yang dikenal sebagai E1.
Mereka mengatakan, skema Israel tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan perjuangan sampai mereka mengalahkan pendudukan Israel.
Sekitar 200 orang tinggal di Khan al-Ahmar, sebuah komunitas Badui dari suku Jahalin, lebih dari setengahnya adalah anak-anak.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah pada Maret 2010 untuk mengusir penduduk Khan al-Ahmar. Namun, setelah mengajukan banding atas perintah tersebut di pengadilan, perintah penggusuran ditunda hingga Mei 2018.
Israel memperbarui upayanya untuk menghancurkan komunitas tersebut dan pengadilan Israel menguatkan keputusan tersebut pada 5 September 2018.
Namun, perjuangan lokal dan internasional melawan keputusan tersebut telah memaksa Israel untuk tidak melaksanakannya sampai menteri fasis di pemerintahan sayap kanan baru Israel pimpinan Benyamin Netanyahu yang baru dilantik beberapa waktu lalu menyerukan pemindahan penduduk Khan al-Ahmar dan penghancuran)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal