Nazareth, MINA – Otoritas Penjara Israel menempatkan enam warga Palestina yang berhasil melarikan diri dari penjara dengan keamanan ketat pada bulan lalu di sel isolasi.
Menurut Komisi Tinggi untuk Tindak Lanjut Urusan Tahanan, Selasa (5/10), keenam warga Palestina tersebut juga diborgol tangan dan kaki sepanjang waktu.
“Mereka ditahan di penjara Ayalon, Rimonim, Eshel, Ashkelon dan Ohalei Keidar dengan tangan dan kaki mereka diborgol sepanjang waktu,” kata Ketua Komisi Tinggi untuk Tindak Lanjut Urusan Tahanan Amin Shouman seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pada 6 September, enam tahanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa dengan keamanan tinggi dengan menggali terowongan dari sel mereka ke luar penjara.
Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa
Pasukan Israel berhasil menangkap kembali mereka setelah hampir sepekan pencarian besar-besaran.
Shouman mengatakan, keputusan untuk menempatkan tahanan di sel isolasi diambil atas perintah dinas keamanan internal Israel, Shin Bet.
Shouman menambahkan, Mahmoud al-Arida, salah satu tahanan yang melarikan diri, melakukan mogok makan untuk hari kedua sebagai protes atas kondisi penjaranya.
Pada Ahad (3/10), pengacara pengadilan pusat Nazareth mengajukan dakwaan terhadap enam tahanan, termasuk melarikan diri secara ilegal dari sel mereka, sebuah tuduhan yang bisa mencapai penambahan hingga tujuh tahun penjara.
Baca Juga: Genosida di Gaza: 44 Warga Palestina Syahid dalam 24 Jam
Hingga saat ini, ada sekitar 4.850 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, termasuk 40 wanita, 225 anak-anak dan 40 tahanan administratif, menurut lembaga yang peduli dengan urusan tahanan tersebut. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Pasien Luka dalam Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia