Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Suriah Mantan Tahanan Guantanamo Alami Koma di Uruguay

Rudi Hendrik - Jumat, 16 September 2016 - 00:56 WIB

Jumat, 16 September 2016 - 00:56 WIB

372 Views

Montevideo, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) – Seorang mantan tahanan di penjara militer Guantanamo yang dimukimkan di Uruguay dalam kondisi koma pada Rabu (14/9) setelah mogok makan yang panjang.

Sumber medis mengatakan, Jihad Diyab, warga Suriah berusia 45 tahun, telah masuk dan keluar dari rumah sakit di Montevideo sejak melakukan aksi mogok makan lebih dari tiga pekan lalu.

Aksinya itu bertujuan menekan pemerintah Uruguay agar memenuhi permintaannya untuk bertemu kembali dengan keluarganya di Turki.

“Ia dalam koma ringan, kami hidrasi dia, dia sangat dehidrasi,” kata Julia Galzerano, seorang dokter yang merupakan bagian dari tim medis yang merawat Diyab di apartemennya di ibukota, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Dia menjelaskan,  koma penunjukan bahwa Diyab tidak memiliki masalah saraf dan memiliki tanda-tanda vital yang hampir normal.

Juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia dari Serikat Medis Uruguay yang merawat mantan tahanan mengatakan, saat ini tim hanya memberinya cairan.

Diyab meminta agar dirinya tidak dibawa ke rumah sakit.

Di Uruguay, orang mogok makan dapat bantuan medis hanya jika ada permintaan kepada relawan atau jika orang tersebut dalam kondisi kehilangan kapasitas untuk membuat keputusan.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Diyab ditahan di Guantanamo selama 12 tahun tanpa tuduhan, Diyab dibebaskan pada 2014 dari penjara militer AS di Kuba itu ke Uruguay bersama dengan lima mantan tahanan lainnya, di bawah kesepakatan dengan pemerintah Washington, AS.

Mantan tahanan telah berulang kali menunjukkan keinginannya untuk meninggalkan Uruguay.

Diyab melarikan diri ke Venezuela, berusaha mencari bantuan untuk bersatu kembali dengan keluarganya di Turki, tetapi ia justeru dipenjara di markas polisi rahasia.

Diyab mengeluhkan, tidak bisa membantu keuangan keluarganya di Turki jika tinggal di Uruguay. (T/P001/P2)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda