Wartawan Meninggal di Penjara Qatar, Dugaan Penyiksaan

Doha, MINA – Wartawan Qatar dan aktivis oposisi Fahd Bohendi dilaporkan meninggal di sebuah penjara di Qatar. Organisasi hak asasi manusia mengatakan ia telah disiksa.

Organisasi hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan atas kasus ini, kata , Selasa, yang menuduh Fahd Bohandi disiksa sampai mati setelah melawan petugas penjara.

“Menurut sebuah pernyataan oleh organisasi hak asasi manusia, tahanan #Fahad_Bohendi, seorang jurnalis # Qatar yang menentang rezim, dipenjara secara sewenang-wenang selama tiga tahun, kehilangan hak asasi manusia yang paling dasar di dalam penjara, dan kemudian diduga dibunuh di bawah penyiksaan,” kata GAFHAR di Twitter seperti dilansir Saudi Gazette, Rabu (29/4).

Bohendi, seorang warga Qatar yang memiliki gelar sarjana dari Universitas Teesside Inggris, dilaporkan ditangkap tiga tahun lalu karena pekerjaannya sebagai aktivis media sosial.

Menurut GAFHAR, Bohendi baru-baru ini bergabung dengan sekelompok sesama tahanan dan melawan terhadap penjaga penjara penjara karena mereka takut dengan penyebaran virus korona di penjara.

Dia dipindahkan ke sel isolasi, tempat dia melakukan mogok makan dan kemudian dipindahkan ke penjara Abu Hamour.

Di Abu Hamour, Bohendi dipukuli, dilukai, dan kemudian meninggal karena disiksa, kata GAFHAR, menambahkan pihak berwenang memakamkannya di lokasi yang tidak diketahui tanpa membiarkan keluarganya melihat jenazahnya.

Tagar Twitter “Martyr Fahd Bohendi” menjadi tren di UEA dan Qatar minggu ini setelah laporan muncul. (T/R10)

Mi’raj News Agency (MINA)