Wartawati Palestina Dibebaskan Usai Menang Banding atas Laporan Investigasi-nya

Hajar Harb berjalan di kompleks Gaza City, Gaza, Palestina, 29 Februari 2019. (Foto: AP)

Gaza City, MINA – Seorang jurnalis wanita Palestina dibebaskan oleh Pengadilan Banding di Gaza setelah naik banding atas keputusan pengadilan lebih rendah sebelumnya, yang menghukumnya enam bulan penjara dan denda, karena laporan investigasinya tentang penyalahgunaan pemberian izin berobat ke luar Gaza yang dilakukan sejumlah dokter.

Pengadilan banding menerima banding itu, membebaskannya dari semua tuduhan dan menutup kasusnya, menurut Amnesty International, Senin (25/3).

“Ini bukan hanya kemenangan bagi Hajar tapi juga kemenangan bagi kekebasan pers di Palestina,” kata pengamat.

Dalam sebuah laporan tahun 2016 untuk Al-Araby TV, (34) menuduh para dokter menulis keterangan medis palsu agar seseorang dari Gaza bisa keluar dari daerah blokade.

Alasan perawatan medis yang darurat adalah salah satu dari sedikit alasan yang Israel izinkan bagi warga Palestina untuk keluar dari Gaza.

Amnesty mengatakan, terkait laporan jurnalis Hajar tersebut,  pada Oktober tahun itu, dua dokter menempuh proses hukum yang menuduh Harb melakukan pencemaran nama baik dan “menerbitkan informasi palsu”, demikian Arab News melaporkan.

Fathi Sabah, ketua kelompok yang mendukung Harb mengatakan, wartawati itu dijatuhi hukuman enam bulan penjara dan didenda, tetapi pengadilan banding menolak keputusan tersebut.

Ia mengatakan, pengadilan banding di Gaza “membebaskan jurnalis Hajjar Harb dari semua tuduhan dan menutup arsipnya.”

“Ini mewakili bukan hanya kemenangan bagi Hajar tetapi untuk kebebasan pers,” tambahnya.

Amnesty mengatakan, Harb telah diinterogasi oleh polisi setidaknya empat kali setelah laporannya.

“Ini benar-benar kabar baik bahwa Hajjar Harb dibebaskan hari ini, dia sedang menghadapi persidangan yang seharusnya tidak terjadi,” kata Saleh Higazi, Wakil Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Kami berharap bahwa otoritas Gaza mengambil kesempatan ini untuk memberi sinyal bahwa mereka serius tentang kebebasan berekspresi dan pers,” tambahnya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)