Wawancara Eksklusif MINA dari Gaza : Hewan Qurban Diimpor dari Eropa

Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di , Palestina, telah mengadakan wawancara dengan Direktur Jendral Pemasaran dan Perbatasan di Kementerian Peternakan Palestina, Ir Tahsin Assaqa, sehubungan dengan akan datangnya Hara Raya .

Wawancara berlangsung di Kementerian Peternakan dan Perkebunan Palestina, di Gaza Barat, pada Kamis, 1 September 2016.

Berikut wawancara lengkapnya :

Bagaimana persiapan Gaza menyambut Iedul Qurban?

Kami mengimpor hewan qurban baik itu sapi maupun kambing melalui pintu perbatasan Karem Abu Salem sejak awal tahun hingga saat ini. Kami telah mengimpor sekitar 28 ribu ekor sapi jantan dan betina. Dan sejak hari ini hingga hari Ied, kami juga masih akan mengimpor 2.000 ekor lainnya. Dengan demikian ditambah dengan 3  ribu ekor hasil peternakan lokal, maka total hewan qurban tersedia berjumlah 33 ribu ekor.

Di Gaza, tingkat kebutuhan daging sapi dalam satu bulan adalah 2 ribu ekor, dan selama delapan bulan ini kita telah mengkonsumsi sebanyak 16 ribu ekor. Dengan demikian kita memiliki sisa 17 ribu ekor sapi. Jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza menyambut musim Iedul Qurban.

Sementara itu hewan qurban lainnya sejenis kambing dan domba, saat ini kami memiliki stok hingga 30 ribu ekor. Jumlah tersebut sudah mencukupi kebutuhan warga Gaza untuk menghadapi musim Iedul Qurban.

Dari mana hewan hewan ini dimpor? Dan bagaimana proses masuknya? Apakah ada hambatan?

Kami memasok hewan hewan ternak khususnya sapi, dari  beberapa negara di Eropa, seperti; Belanda, Spanyol, Bulgaria, Hongaria, Rumania dan lain lain. Sebelumnya kami juga mengimpor sapi dari Australia dalam jumlah yang cukup  besar, namun sejak kurang lebih tiga tahun terakhir mereka menghentikan pengiriman Sapi karena menganggap cara penyembelihan yang kami lakukan di Gaza tidak sesuai dengan standard penyembelihan mereka.

Sebagian dari para pemilik peternakan sapi di Gaza yang berafiliasi dengan Kementerian Peternakan, mendatangkan sapi sapi tersebut dari Eropa sejak awal tahun. Sapi yang didatangkan adalah anak sapi yang usianya baru mencapai enam bulan. Para peternak tersebut kemudian membesarkan sapi sapi tersebut sebagai persiapan menghadapi Iedul Qurban hingga berat perekor mencapai 500 Kg.

Perlu kami sampaikan juga bahwa seluruh sapi yang diimpor ke Gaza, harus melewati pihak otoritas Israel untuk kemudian masuk melalui pintu perbatasan Karem Abu Salem yang menghubungkan  Jalur Gaza dengan Israel (wilayah jajahan).

Mengapa Australia menganggap penyembelihan di Gaza tidak sesuai ? Apa standar prosedur penyembelihan hewan yang sesuai menurut mereka?

Di Gaza kami memotong hewan qurban jenis sapi dengan cara cara yang sesuai syar’i. Kami menidurkan sapi ke arah samping kemudian mulai menyembelihnya sesuai yang diajarkan oleh Rosululah Shallaallahu alaihi wa sallam.

Sementara pihak Australia menginginkan kita menyembelih sapi dalam keadaan berdiri. Padahal menurut penelitan terbaru, cara ini lebih tidak berprikehewanan dari cara yang Islam ajarkan. Cara kami dalam menyembelih, membuat sapi sapi tersebut lebih rilex dan nyaman yang jauh dari kesan menyiksa.

Menurut hukum Syar’I, sapi yang layak untuk diqubankan adalah yang sudah berusia lebih dari dua  tahun. Kami dengar hal ini menjadi kendala di Gaza.

Benar, di Gaza saat ini sangat sulit mendapatkan sapi berusia di atas dua tahun yang bisa kami qurban-kan. Masalahnya adalah, sapi yang usianya mencapai dua tahun ke atas, beratnya otomatis mencapai sekitar 1 ton bahkan lebih. Dan sapi yang memiliki berat semacam ini tidak bisa dikonsumsi karena dagingnya yang sangat alot.

Kami di Gaza bergantung kepada fatwa dari mufti Al Quds, Muhammad Husein, yang membolehkan warga Gaza mempersembahkan hewan Qurban di bawah usia dua tahun, tapi dengan syarat, beratnya harus sesuai dengan syari’at. Hal tersebut ditetapkan dalam rangka memudahkan ummat yang akan ber-Qurban untuk Gaza.

Bagaimana dengan harga hewan qurban di Gaza tahun ini?

Untuk harga hewan Qurban, khususnya sapi, tahun ini lebih murah dari tahun lalu. Contoh,  satu kilogram daging sapi lokal Belanda yang bercorak hitam putih, harganya untuk tahun ini adalah 17 Shekel (60 ribu rupiah), sedangkan tahun lalu harganya mencapai 21 Shekel (75 ribu rupiah). Contoh lain, sapi sapi lainnya dari Eropa, tahun ini harga perkilogramnya hanya 19 shekel sementara tahun lalu mencapai 23 shekel. Ini berarti adanya penurunan 4 shekel atau 1 Dolar Amerika Serikat untuk setiap kilo. Dengan kata lain, harga satu ekor sapi dengan berat standar untuk tahun ini lebih murah 600 dolar AS  dari harga tahun lalu.

Penurunan harga ini tidak lepas dari turunnya harga daging di pasaran internasional.

Bagaimana hubungan kerja sama antara Kementerian Peternakan Gaza dengan para peternak lokal?

Setiap hewan qurban yang diimpor ke Gaza oleh para peternak lokal, harus melalui izin dari Kementerian Peternakan. Kami menetapkan sejumlah standar prosedur bagi sapi yang masuk. Diantaranya, harus ada sertifikat bebas penyakit bagi setiap hewan ternak yang masuk baik sapi maupun kambing. Selain itu, hewan hewan tersebut harus sudah mendapatkan vaksin anti wabah hewan seperti antrax, sapi gila dll.

Kementerian Peternakan juga sudah menugaskan sejumlah dokter hewan di pintu perbatasan yang bertugas memantau kesehatan setiap hewan ternak yang masuk ke Gaza.

(L/K02/Reza-P2)