Yahya Ayyas, Insinyur Seribu Wajah, Pengguncang Zionist Israel

Peringatan 22 tahun Syahidnya Yahya Ayyas. Sumber : Hamas

 

Oleh : Nur Ikhwan Abadi

Dua puluh dua tahun berlalu sejak syahidnya Yahya Ayyas, salah seorang insinyur yang sangat berperan penting dalam Brigade Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas.

Yahya Ayyas merupakan Insinyur pertama dari Batalyon Saqar, sebuah batalyon khusus milik Brigade Izzudin Al Qassam. Dia dijuluki oleh penjajah Zionist Israel dengan sulukan Si Srigala, Lelaki Seribu Wajah, Jenius dan orang nomor satu yang paling dicari oleh Zionist. Dialah orang yang mengguncang Zionist Yahudi Israel dengan aksi-aksi bom mobilnya dan orang yang menyerukan aksi Bom Syahid.

Yahya Ayyas lahir pada tanggal 6 Maret 1966, di Desa Rafat, Barat Daya Nablus di Tepi Barat . Ia memperoleh gelar sarjana dari fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro serta menikah dengan seorang muslimah dan melahirkan dua orang anak Bara Ayyas dan Yehia Ayyas.

Selama intifadhah pertama, di Brigade Izzuddin Al Qassam, Ayyas memfokuskan aktivitasnya di bidang pembuatan bahan peledak. Percobaan peledakan bom pertama dilakukan oleh Ayyas pada awal tahun 1992 di sebuah gua didaerah Tepi Barat. Dan dia menjadi insinyur pertama di dalam tubuh Brigade Izzudin Al Qassam yang membuat bahan peledak.

Berkat keberhasilan dari percobaan pembuatan bom ini, Yahya Ayyas merubah paradigma perjuangan melawan penjajahan Zionist Yahudi, yang secara terus menerus menekan dan melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina. Dengan ditemukannya bom ini, maka Brigade Al Qassam d ibawah komando Ayyas, melakukan serangkaian serangan bom syahid yang sangat mengguncang pihak Zionits Yahudi.

Pada tanggal 15 Maret 1993, Saher Tamam,  salah seorang binaan Ayyas, melakukan aksi bom syahid untuk pertama kalinya di daerah Mehola di Lembah Jordan, di sebuah Café bernama Village Inn yang menewaskan seorang Zionist dan melukai puluhan lainnya.

Setelah terjadi pembantaian terhadap ummat Islam di Masjid Ibrahimi di Hebron oleh Zionist Israel, Ayyas melakukan aksi pembalasan dengan memimpin Brigade Al Qassam dan melakukan serangkaian aksi bom syahid. Aksi balasan dilakukan pertama kali di sebuah Halte Bus Afula, yang dilakukan oleh seorang mujahid Al Qassam Raed Zakarnah hingga menewaskan 9 zionist dan melukai 50 orang lainnya. Dalam aksi ini Zionist menemukan dalang nya, sehingga menjadikan Yahya Ayyas menjadi buruan utama pihak musuh.

Usaha Yahya Ayyas dengan aksi – aksi bom syahidnya telah mengguncang keamanan Zionist Israel, Ketakutan dan kengerian terhadap sosok Ayyas mengguncang ke setiap sendi kehidupan Zionist Israel, hingga pejabat militer bahkan Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin pun ketakutan dalam mengadapi Ayyas.

“Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana wajah Yahya Ayyas kecuali dengan sebuah keajaiban, Negara Israel dengan segala peralatan yang dimilikinya bahkan tidak dapat mendeteksi aksi-aksinya” ujar Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel.

Bahkan seorang Perwira Tinggi Militer Israel, Shimon Romah mengakui kehebatan Ayyas dan mengatakan “Dengan sangat menyesal saya harus mengakui kehebatan dan memberikan penghargaan terhadap orang ini, yang memiliki kemampuan serta keahlian luar biasa dalam melaksanakan setiap aksi yang dipercayakan kepadanya, dia memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup dan memperbaharui segala aktivitasnya tanpa ada gangguan”.

Bukan hanya itu, Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin bahkan ketakutan terhadap insinyur elektro ini, “Saya takut bahwa Ayyas duduk di antara kita di ruangan Knesset (Parlemen Israel) ini”.

Dalam menghadapi aksi aksi Ayyas, yang telah menewaskan 76 orang Zionist ini, Israel melakukan pengetatan keamanan dan mengintensifkan pengejaran terhadap Ayyas  di Tepi Barat, sehingga membuat Ayyas akhirnya pindah ke Jalur .

Bahkan orang – orang Gaza bercerita ketika Ayyas akan memasuki Gaza, dia bisa lolos dari pemeriksaan Zionist di perbatasan, tanpa dikenali sedikitpun oleh penjaga perbatasan.

Allah berkehendak lain, setelah melakukan perjalanan jihad yang panjang, pada tanggal 5 Januari 1996 dinas intelejen Israel berhasil melakukan pembunuhan terhadap insinyur pertama dan pemimpin Brigade Al Qassam Yahya Ayyas melalui sebuah alat peledak yang diletakkan di baterai ponselnya, Ayyas Pun Syahid menemui Rabb yang dirindukannya.

Yahya Ayyas boleh mati, Yahya Ayyas boleh meninggalkan dunia ini, namun  seribu bahkan ratusan ribu Yahya Ayyas terlahir di Palestina, para penerus Yahya Ayyas ini bahkan berjanji akan melakukan serangakaian serangan suci untuk mengguncang jantung Zionist Yahudi.

Aksi pertama setelah Ayyas meninggal dilakukan oleh Ibrahim Al Sarahhana dan Majdi Abu Warda, dari kemp pengungsi Al Fawar dekat Hebron, aksi keduanya menewaskan tentara Israel sebanyak 48 orang.

Ratusan ribu orang di tepi barat dan Jalur gaza menghantarkan jenazah sang Syahid kepemakannya. Zionist memang telah membunuh Yahya Ayyas, namun Zionist telah gagal untuk menghapuskan apa yang telah ditanam oleh Ayyas dalam melawan penjajah, hingga muncul ribuan Yahya Ayyas baru dan membuat pasukan Brigade Al Qassam makin kuat dan makin dekat dengan bebasnya Al Aqsa dan Palestina. Allahumarzuqna Syahid Fi Sabilillah. Yaa Allah Yaa Rabbal Alamin.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,

Al Aqsha Haqquna.

(A/Nia/P1)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.