Yaman : Gencatan Senjata Tawarkan Secercah Harapan

Sana’a, MINA – nasional yang ditengahi PBB dan mulai berlaku pada Sabtu (2/4) menawarkan secercah harapan bagi warga .

Gencatan senjata dua bulan sejak Ramadhan menjadi harapan di negara yang dilanda konflik tujuh tahun, dan telah memaksa jutaan orang mengalami kelaparan, kemiskinan, dan pengangguran.

Setelah banyak upaya perdamaian yang gagal dan lebih dari satu tahun meningkatnya kekerasan, warga Yaman menyambut berita itu dengan gembira, sekaligus hati-hati. Channel News Asia melaporkan, Ahad (3/4).

“Gencatan senjata itu bagus ,tapi saya tidak yakin dengan keberhasilannya, karena masing-masing pihak akan memiliki interpretasi yang berbeda tentang bagaimana menerapkannya,” kata Murad Abdullah  (38 th), seorang warga ahli listrik, di Aden, ibu kota sementara pemerintah Yaman.

Gencatan senjata adalah pertama kalinya sejak 2016 pihak yang bertikai telah menyetujui penghentian permusuhan secara nasional.

Pegawai pemerintah Ibtihal al-Arashi melihat kesepakatan itu bersifat sementara, menunjuk pada kegagalan upaya perdamaian Ramadhan tahun sebelumnya.

“Kami ingin mengakhiri perang ini. Kami menginginkan perdamaian sejati di bawah negara sipil yang melindungi hak dan kebebasan,” katanya.

Kesepakatan gencatan senjata itu mencakup penghentian operasi militer ofensif, termasuk serangan lintas perbatasan, dan juga memungkinkan impor bahan bakar ke daerah-daerah. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)