Bogor, MINA – Yayasan Shuffah Hizbullah Al-Fatah menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada 7 November 2025 yang menyebabkan 96 orang luka-luka, terdiri dari siswa dan warga sekolah lainnya. Ketua Yayasan, Ir. Agus Priyono, MS menyerukan pentingnya pendidikan karakter kepada peserta didik.
“Lingkungan pendidikan wajib dijaga dari segala bentuk ancaman yang mengganggu proses belajar, apalagi yang mengancam keselamatan jiwa warga sekolah,” ujar Agus Priyono dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Selasa (11/11).
Ia menyoroti bahwa terduga pelaku sering kali mendapat tindakan perundungan, maka pihak sekolah harus memperkuat komitmen melindungi warga sekolah dari segala bentuk kekerasan. Perlindungan tersebut telah diatur dalam sejumlah regulasi seperti UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014, KUHP, UU ITE, serta Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 dan Nomor 55 Tahun 2024.
Menurut Agus Priyono, peristiwa tersebut mengingatkan bahwa keluarga merupakan lembaga pertama yang bertanggung jawab dalam menanamkan nilai akhlak mulia pada anak-anak.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius
“Sekolah dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil, dan berkarakter mulia,” tambahnya.
Yayasan Al-Fatah mengajak seluruh elemen bangsa—keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah—untuk bersinergi membangun pendidikan holistik sesuai amanah konstitusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sinergitas tersebut diyakini akan memperkuat ketahanan nasional yang dimulai dari bidang pendidikan.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki sistem pembinaan dan pengawasan di sekolah, sehingga tidak terulang di masa mendatang,” tutup Agus Priyono. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi
















Mina Indonesia
Mina Arabic