Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yayasan Karim Oei Terbitkan Buku Soal Islam dan Tionghoa

habibi - Selasa, 4 Oktober 2016 - 18:33 WIB

Selasa, 4 Oktober 2016 - 18:33 WIB

408 Views ㅤ

Jakarta, 3 Muharram 1438/4 Oktober 2016 (MINA) – Yayasan Haji Karim Oei (YHKO) dan Masjid Lautze baru saja melucurkan buku berjudul ‘Rumah Bagi Muslim, Indonesia dan Keturunan Tionghoa’ di Gedung Pusat Muhammadiyah Jakarta, Selasa (4/10) sore.

Prof. Din Syamsuddin Pembina YHKO yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa buku ini menjelaskan tentang Muslim dan etnis Tionghoa yang patut diketahui oleh masyarakat Indonesia.

“Buku ini hadir dalam isu sara yang ada di masyarakat, buku ini menjadi bukti bahwa hubungan antara Muslim dan etnis Tionghoa sudah berlangsung berabad-abad,” ujarnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Selain itu juga ia berpendapat bahwa peluncuran buku ini adalah tepat waktunya karena menjelang Pemilu DKI yang terdapat isu SARA di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

“Semoga dengan adanya buku ini, masyarakat bisa lebih paham dan sadar bahwa hubungan antara Islam dengan Tionghoa dan Tionghoa dengan Islam itu sediri dapat dipahami,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Yayasan Haji Karim Oei (YHKO) Prof. Ali Yafie mengatakan dalam sambutannya, YHKO senantiasa hadir di tengah-tengah pusaran dua kutub perbedaan yaitu peran dan pengaruh etnis Tionghoa yang sering menjadi pelampiasan kemarahan.

“Yayasan Karim Oei berhasil membuktikan bahwa nilai-nilai Islam dan Cina adalah selaras dan saling melengkapi. Dalam kaitan itu ini menjadi penting untuk mengembalikan jati diri bangsa Indonesia yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,” ujarnya.

YHKO didirikan pada tahun 1991 demi mewujudkan persatuan dan keharmonisan nasional antara lain dengan mengantisipasi dan mengatasi kesenjangan sosial ekonomi yang menajam serta dominasi kekuasaan ekonomi yang berbau SARA.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Berkat YHKO, ada 1.500 etnis Tionghoa yang masuk Islam, selain itu YHKO juga melaksanakan program pembaruan bisnis dengan ‘rumah’ yang nyaman bagi segenap anak bangsa khususnya umat Islam. (L/M09/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia