Lembaga ini mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah dewan direksinya bertemu di Kairo bahwa Israel berusaha memaksakan pembagian tersebut kemudian berupaya mengesahkannya di parlemen, Pusat Informasi Palestina melaporkan seperti dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Kami minta semua lembaga keagamaan, baik Islam maupun Kristen, untuk segera bertindak membela tempat-tempat suci di Yerusalem,” ujar pengurus Lembaga Al-Quds.
Salah seorang delegasi Dewan Direksi Al-Quds bertemu dengan Presiden Mesir Muhammad Mursi, Syeikh Al-Ahzar Muhammad Al-Tayyib, Direktur Umum Ikhwanul Muslimin Muhammad Badi, Menteri Informasi Salah Abdul Maqsud, dan Partai Wasat yang dipimpin Abul Ela Madi.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Yahudisasi Al-Quds
Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) mengungkapkan adanya upaya yahudisasi di kawasan Al-Quds Palestina.
Di antaranya laporan dari laporan Yayasan Al-Aqsha yang menyebutkan adanya usaha Israel memaksakan kedaulatan penuh pada Masjid Aqsa di kota Al-Quds yang memang masih terjajah.
“Saat ini memang ada upaya Israel yang terus-menerus melakukan Yahudisasi di kawasan Al-Quds,” kata pengurus Yayasan Al-Aqsha.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Masjid Al-Aqsha sejak 1967 dikontrol sepenuhnya oleh penjajah Israel. Hingga kini, Israel masih memberlakukan pembatasan bagi umat muslim Palestina di bawah umur 50 tahun memasuki Masjid Al-Aqsha. (T/P0/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza