Jakarta, 4 Rajab 1438/1 April 2017 (MINA) – Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengatakan keunjungan ulama asal India Dr Zakir Abdul Karim Naik ke Indonesia ini bukan untuk mencederai golongan umat tertentu.
Namun untuk berbagi pengetahuan tentang pesan-pesan dalam Kitab Suci yang ia kuasai dan pahami kepada publik. “Jadi, kunjungan Zakir Naik ke Indonesia. bukan untuk mempromosikan ataupun menomorduakan agama tertentu. Tidak ada satu pun agama yang dia lecehkan, insyaallah,” kata Muhyiddin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kantor MUI Pusat, Jumat (31/3).
Dia menambahkan, pihaknya menyadari betul bahwa negara Indonesia menganut kebhinekaan dan sangat menghargai keberagaman agama.
“Karena itu, ada rambu-rambu yang mesti ditaati Zakir ketika menyampikan ceramah di hadapan publik Tanah Air nanti,” terang Muhyiddin.
“Zakir Naik menyampaikan apa adanya terkait kitab suci yang ia kuasai. Dia tidak hanya hafal Alquran tetapi juga Bibel, Weda, dan lain-lainnya,” kata Muhyiddin.
Menurutnya pesan utama yang hendak disampaikan Zakir Naik lewat kunjungannya kali ini adalah agar umat Islam di Indonesia betul-betul memahami Alquran. Dia ingin mengimbau kaum Muslim untuk mempelajari agama dengan sebaik mungkin.
Ulama asal India Dr Zakir Naik, pada Jumat ini melakukan silaturahim ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Kegiatan kunjungannya ke kantor lembaga keagamaan itu diisi dengan diskusi seputar masalah Islam.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Rencananya, Zakir akan memberikan kuliah umum di lima kota Indonesia selama 10 hari ke depan, dari 1-10 April 2017. Kelima kota yang bakal disambangi oleh pendiri Islamic Research Foundation (IRF) itu adalah Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar.
Dr Zakir Naik berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama juga hal hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam. Sejumlah artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice.
Tentang pengaruh Zakir Naik, Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu memasukan dia ke dalam peringkat 82 dari “100 Orang India Terkuat 2009” di antara satu miliar penduduk India. Sementara dalam daftar khusus “10 Guru Spiritual Terbaik India”, Zakir Naik berada di peringkat tiga, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya muslim di daftar ini.
Pada Ahad, 1 Maret 2015, Zakir Naik mendapatkan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Saudi Arabia, King Faisal International Prize (KFIP). KFIP merupakan penghargaan terhadap karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima katagori yakni Dakwah Islam, Studi Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Kedokteran dan Ilmu Pengetahuan. Penghargaan itu disampaikan secara langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz. (L/R03/B05)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)