Washington DC, MINA – Memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang Jerusalem, ratusan umat Islam mengadakan Shalat Jumat (8/12) di depan Gedung Putih, pusat pemerintahan AS, yang juga tempat tinggal Presiden AS, di Washington.
Menanggapi seruan Organisasi Muslim Amerika, jamaah menyiapkan tikar, sajadah dan alas lainnya masing-masing untuk Shalat Jumat di sebuah taman di depan kantor Trump, Straits Times melaporkan.
Sebagian warga mengenakan syal kefiyeh tradisional Palestina dan asesoris warna-warni bendera Palestina. Tampak juga para pemrotes memegang plakat yang mengecam pendudukan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Trump tidak memiliki sebidang tanah di Yerusalem dan Palestina. Dia hanya memiliki Menara Trump yang dapat diberikannya kepada orang Israel,” kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR).
Presiden tengah “membangunkan ekstremisme religius Kristen di AS,” tambahnya.
Berbicara dalam orasi bersama tokoh-tokoh terkemuka lainnya dari komunitas Muslim Amerika selama demonstrasi tersebut, Awad meminta Trump untuk “mengutamakan kepentingan Amerika, bukan kekuatan asing dan lobinya di AS”.
Seorang pemrotes lainnya, Zaid al-Harasheh, mengatakan bahwa keputusan Trump adalah “bukan untuk perdamaian” dan akan “menciptakan lebih banyak kekacauan”. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)