Jakarta, MINA – Bank Muamalat Indonesia mengadakan webinar bertajuk “Kiat Mengelola Keuangan dan Mengantisipasi Resesi Ekonomi” yang dilaksanakan pada Kamis (15/10).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tri Djoko Santoso yang merupakan Pendiri dan Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Financial Planning Standards Board (FPSB).
Turut hadir pula Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi dan Direktur Utama Asuransi Takaful Keluarga Arfandi Arif.
Realisasi pertumbuhan ekonomi yang minus pada kuartal III tahun ini membuat Indonesia dinyatakan mengalami resesi ekonomi.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama delapan bulan membuat kondisi perekonomian Tanah Air bergejolak
Perencanaan keuangan yang baik diperlukan oleh masyarakat agar dapat mengantisipasi dampak negatif dari kondisi ini.
Purnomo mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk berbagi kiat kepada nasabah, khususnya nasabah prioritas, tentang bagaimana mengelola keuangan dalam situasi resesi ekonomi.
Selain itu, Bank Muamalat sekaligus memperkenalkan kembali produk asuransi Hijrah Cendekia yang bekerja sama dengan Takaful Keluarga.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Menurutnya, perencanaan keuangan yang baik adalah kunci supaya kita dapat bertahan menghadapi resesi ekonomi. Salah satunya dengan mengikuti program asuransi perencanaan pendidikan.
“Kerja sama dengan Takaful Keluarga merupakan upaya kami untuk memberikan akses sekaligus edukasi kepada masyarakat mengenai produk asuransi, khususnya asuransi pendidikan,” ujarnya.
Hijrah Cendekia adalah asuransi pendidikan yang memberikan perlindungan jiwa bagi orang tua pemegang polis dan anak sebagai tertanggung.
Purnomo menjelaskan, manfaat dari Hijrah Cendekia ialah biaya pendidikan yang bisa diambil pada setiap jenjang pendidikan, sehingga dapat membantu alokasi keuangan nasabah pada saat melakukan pembayaran pendidikan.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Produk ini dipasarkan oleh Bank Muamalat dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Belum lama ini Bank Muamalat meraih penghargaan internasional sebagai Best Islamic Wealth Management Bank se-Asia Tenggara.
Penghargaan ini tak lepas dari inovasi dan kolaborasi Bank Muamalat dengan sejumlah pihak sehingga produk wealth management (WM) perseroan seperti bancassurance diminati oleh nasabah.
Bank Muamalat Indonesia merupakan pionir perbankan syariah di Indonesia, didirikan pada 1 November 1991 yang digagas oleh MUI, ICMI, serta beberapa pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Sejak beroperasi pada 1 Mei 1992, perseroan terus berinovasi dengan menghasilkan program dan layanan unggulan.
Kartu Shar-E Gold Debit Bank Muamalat menjadi kartu chip bank syariah pertama yang dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya, dijutaan merchant di seluruh dunia.
Bank Muamalat juga meluncurkan kampanye #AyoHijrah yang mengajak masyarakat hidup berkah dengan menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Pemegang saham Bank Muamalat Indonesia dimiliki oleh pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB (32,7%), Boubyan Bank, Kuwait (22,0%), Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia (17,9%), National Bank of Kuwait (8,45%), dan beberapa badan usaha dan individu lainnya. Boubyan Bank dimiliki oleh National Bank of Kuwait.(L/R1/P1)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza