Gaza, MINA – Lebih dari 1.200 warga sipil telah syahid akibat pengepungan ketat oleh Pasukan Pendudukan Israel selama tiga pekan di Gaza Utara.
Menurut Direktur Kementerian Kesehatan Gaza Munir Al-Bursh, Tentara Pendudukan Israel telah melarang akses pasokan medis vital ke Gaza utara sejak dikepung lebih dari dua pekan lalu. Palinfo melaporkan, Kamis (31/10).
Bursh menegaskan, tentara Israel terus melakukan pembantaian dan menyerang tempat perlindungan di Gaza utara, menambahkan bahwa sejumlah warga yang menolak meninggalkan Beit Lahia dibom.
“Pendudukan mengisolasi warga di daerah tersebut sambil melakukan pembantaian secara diam-diam. Kami terkejut dengan pembakaran sebuah rumah dengan seluruh keluarga di dalamnya. Petugas medis dapat tiba di tempat kejadian 18 jam kemudian,” kata Bursh.
Baca Juga: Pasukan Israel Kembali Serang RS Kamal Adwan di Gaza Utara
Sementara itu, tentara Israel pada Kamis pagi mengebom lantai tiga Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, menewaskan empat pasien, termasuk dua anak-anak, dan membakar persediaan medis. Layanan bedah juga terhenti setelah serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan Tentara Pendudukan Israel melakukan lima pembantaian di berbagai wilayah Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, dan menewaskan serta melukai sedikitnya 389 warga sipil, sementara sejumlah besar korban masih tertimbun reruntuhan bangunan yang dibom atau tergeletak di jalan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan mengatakan Tentara Israel telah menewaskan dan melukai sejumlah besar warga sipil di berbagai wilayah Gaza selama 24 jam terakhir, tetapi sedikitnya 102 orang yang menjadi martir dan 128 warga yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Kementerian Kesehatan menambahkan, jumlah korban tewas akibat pemboman dan penembakan Israel yang terus berlanjut, sejak 7 Oktober, meningkat menjadi 43.061 orang menjadi martir dan jumlah yang terluka melonjak menjadi 101.223 orang.
Baca Juga: Tahanan Gaza di Penjara Israel Alami Kondisi Buruk dan Penyiksaan
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsi, persediaan makanan pokok, bahan bakar, air, dan medis telah habis bagi 2,3 juta penduduk di Gaza akibat blokade ketat Israel dan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan fasilitas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Petugas Ambulans Gaza Tidak Menyadari Membawa Jenazah Ibunya Sendiri