Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1.500 Peserta Konvoi Global March to Gaza Terhambat di Libya 

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

8 Views

Konvoi Ketahanan Maghreb untuk membuka blokade Gaza. (Quds Press)

Tripoli, MINA – Sejumlah 1.500 peserta Konvoi Global March to Gaza dari negara-negara di Afrika Barat yang bertujuan untuk menerobos blokade Jalur Gaza, terhambat di Libya.

Koordinator Konvoi mengumumkan, Rabu (18/6) beberapa aktivis yang ditahan di Libya timur akhirnya bisa bebas.

Juru bicara konvoi Nabil al-Shanoufi mengatakan dalam pernyataan pers bahwa peserta konvoi telah memulai perjalanan pulang dari kota Zliten di Libya menuju Tunisia. Quds Press melaporkan.

Ia mengonfirmasi pembebasan semua tahanan, termasuk tiga aktivis Libya yang telah ditahan hingga Rabu subuh, yaitu: Musab Yousef al-Faris, Abu Ajila Ali Abu al-Qatf, dan Abdul Hakim al-Hamrouni.

Baca Juga: DMI Serukan Qunuth Nazilah untuk Palestina dan Timur Tengah

Ia menekankan, peserta konvoi dari Maghreb yang meliputi negara Maroko, Aljazair, Tunisia, Mauritania dan Libya, tidak akan meninggalkan Libya sampai semua anggota yang ditahan dibebaskan sepenuhnya. Penahanan aktivis yang berkelanjutan merupakan hambatan besar untuk melanjutkan kampanye solidaritasnya.

Konvoi para aktivis dari negara-negara Maghreb itu memasuki Libya melalui Tunisia dan menuju kota Sirte dalam upaya mencapai perbatasan Musaid dengan Mesir. Dari sana menuju perbatasan Rafah menuju Jalur Gaza. 

Ini merupakan langkah simbolis untuk mengakhiri blokade di Jalur Gaza dan mengutuk agresi Israel yang sedang berlangsung.

Namun konvoi itu dihentikan di pintu masuk Sirte, menunggu persetujuan dari otoritas Benghazi untuk lewat. Kemudian konvoi itu mundur ke Misrata sebagai protes atas penangkapan beberapa peserta.

Baca Juga: Erdogan: Israel di Bawah Netanyahu Ancaman Terbesar bagi Kawasan

Kementerian Dalam Negeri dari pemerintah yang ditunjuk parlemen di Libya timur mengumumkan penangkapan sejumlah aktivis dalam konvoi tersebut dengan alasan bahwa mereka “tidak memiliki dokumen perjalanan atau dokumen identitas yang sah.” 

Klaim ini dibantah oleh penyelenggara, yang menyatakan bahwa penangkapan tersebut bersifat sewenang-wenang.

Konvoi Ketabahan berangkat dari Tunisia sebagai bagian dari gerakan rakyat benua Afrika dalam solidaritas dengan Palestina dan sebagai protes terhadap meningkatnya blokade Israel dan kejahatan perang di Gaza. 

Sementara itu, otoritas Mesir pekan lalu mendeportasi sejumlah besar dokter dan aktivis dari Swedia dan Denmark saat mereka tiba di Bandara Kairo. 

Baca Juga: MUI Serukan Kemerdekaan Palestina dan Perdamaian Timur Tengah

Ratusan aktivis asing dari berbagai negara ditahan di bandara atau di tempat tinggal mereka dan diserang karena berpartisipasi dalam Konvoi Ketabahan untuk Gaza..

Media lokal melaporkan bahwa pasukan keamanan Mesir menyerbu beberapa hotel di pusat kota Kairo dan menahan puluhan peserta konvoi asal Tunisia, Prancis, dan Aljazair. Kontak dengan banyak dari mereka terputus setelah penangkapan mereka.

Eskalasi ini terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan ia mendesak otoritas Mesir mencegah konvoi mencapai perbatasan Gaza dan tidak mengizinkannya melakukan provokasi apa pun.

Konvoi tersebut merupakan bagian dari inisiatif solidaritas internasional yang melibatkan ribuan aktivis dari 50 negara, yang bertujuan untuk mematahkan blokade terhadap Gaza dan menekan pendudukan untuk menghentikan genosida, menurut penyelenggara. []

Baca Juga: MUI Apresiasi Long March to Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Khutbah Jumat
Internasional