Kairo, 10 Safar 1435/13 Desember 2013 (MINA) – Sekitar 1.600 profesor Mesir di universitas Al-Azhar berencana akan mengundurkan diri sebagai protes terhadap serangan baru-baru ini di kampus.
Serangan tersebut mengakibatkan pasukan keamanan Mesir memasuki ruang kuliah tidak hanya siswa yang menjadi target tetapi professor juga terkena sasaran.
Awal pekan ini, pasukan keamanan menyerang mahasiswa di Al-Azhar saat mereka mengadakan aksi unjuk rasa untuk mendukung 20 rekan mereka yang ditangkap dan didakwa karena melakukan protes terhadap kudeta.
Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan protes mahasiswa di luar universitas Kairo sebagai aksi mendukung kedua mahasiswa dari Al-Azhar yang dipenjara.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Puluhan mahasiswa dari kedua universitas telah ditangkap dan beberapa lainnya dilaporkan menderita luka-luka. Sebelumnya, dua mahasiswa mati pada bulan lalu, diidentifikasi sebagai mahasiswa kedokteran dari universitas Al-Azhar dan seorang mahasiswa tehnik dari universitas Kairo.
“Para professor berencana mendirikan sebuah front pertahanan untuk melindungi diri mereka, hak-hak mereka dan mahasiswa-mahasiswa mereka di Universitas Al-Azhar setelah pasukan keamanan menyerang kampus mereka,” kata Osama Zaid, Kepala Federasi Fakultas Commerce di Al-Azhar.
Zaid menyerukan meminta pada semua professor di universitas untuk mengundurkan diri dalam mendukung hak-hak mahasiswa, yang dilanggar didepan para mahasiswa. (T/P013/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan