Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Buah yang Redakan Asam Urat

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

1 Views

Makanan pencegah asam urat (foto: ig)

ASAM urat adalah senyawa yang dihasilkan dari pemecahan purin—komponen alami dalam makanan dan sel tubuh. Dalam kadar normal, asam urat akan larut dalam darah, disaring oleh ginjal, dan dibuang melalui urin. Namun, bila produksinya berlebihan atau pembuangannya terganggu, maka akan terjadi penumpukan kristal urat di sendi, menyebabkan penyakit gout arthritis atau asam urat. Gaya hidup dan pola makan, termasuk konsumsi buah-buahan tertentu, sangat memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh.

Pertama, Ceri (Cherry). Ceri menjadi salah satu buah yang paling sering disebut dalam penelitian terkait penurunan kadar asam urat. Studi dari Boston University (Zhang et al., 2012) menunjukkan bahwa konsumsi ceri segar atau ekstraknya selama dua hari dapat menurunkan risiko serangan asam urat hingga 35%. Hal ini karena kandungan anthocyanin dalam ceri bersifat antiinflamasi dan mampu menurunkan kadar asam urat.

Kedua, Stroberi. Stroberi kaya akan vitamin C dan antioksidan. Vitamin C terbukti dalam beberapa penelitian, termasuk yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine (2009), dapat menurunkan kadar asam urat serum. Senyawa polifenol dan flavonoid dalam stroberi juga membantu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase yang memproduksi asam urat.

Ketiga, Jeruk dan Buah Citrus Lainnya. Buah citrus seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis tinggi vitamin C. Sebuah meta-analisis yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa suplementasi vitamin C sebanyak 500 mg/hari selama dua bulan mampu menurunkan kadar asam urat. Jeruk secara alami dapat dikonsumsi untuk mencapai kadar tersebut dan sekaligus membantu hidrasi tubuh.

Baca Juga: 10 Buah Pencegah Asam Lambung

Keempat, Apel. Apel mengandung malic acid, yang menurut studi di Journal of Functional Foods, membantu melarutkan kristal asam urat dan menurunkan keasamannya. Selain itu, serat pektin dalam apel membantu membersihkan tubuh dari kelebihan purin dan racun lainnya yang dapat memicu peradangan.

Kelima, Pisang. Pisang mengandung kalium yang membantu fungsi ginjal dalam menyaring limbah termasuk asam urat. Sebuah studi yang dimuat dalam Nephrology Dialysis Transplantation menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium dapat memperbaiki ekskresi asam urat melalui urin. Pisang juga rendah purin, menjadikannya aman untuk penderita asam urat.

Keenam, Kiwi. Kiwi kaya akan vitamin C dan serat larut. Penelitian dari Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa konsumsi kiwi setiap hari membantu meningkatkan ekskresi asam urat secara alami. Enzim aktinidin dalam kiwi juga mendukung sistem pencernaan dalam mengurai protein yang bisa memicu pembentukan purin.

Ketujuh, Nanas. Nanas mengandung enzim bromelain yang dikenal memiliki efek antiinflamasi. Menurut studi yang diterbitkan di Planta Medica, bromelain berperan dalam menghambat jalur inflamasi terkait dengan nyeri akibat asam urat. Selain itu, kandungan air dan vitamin C dalam nanas juga mendukung pembuangan asam urat lewat urin.

Baca Juga: Kasus HIV Meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara

Kedelapan, Pepaya. Pepaya mengandung papain, enzim proteolitik yang membantu pencernaan protein dengan lebih efisien, sehingga mengurangi produksi purin. Sebuah penelitian dalam Journal of Medicinal Food menunjukkan bahwa konsumsi pepaya secara rutin dapat membantu menstabilkan metabolisme protein dan menurunkan risiko hiperurisemia.

Kesembilan, Semangka. Semangka memiliki kandungan air sangat tinggi (lebih dari 90%), sehingga sangat efektif membantu ginjal membuang kelebihan asam urat. Selain itu, kandungan likopen dan vitamin C dalam semangka bersifat antioksidan dan membantu menetralkan peradangan akibat asam urat.

Kesepuluh, Blueberry. Blueberry mengandung antosianin dan flavonoid tinggi, yang menurut penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry sangat efektif dalam mengurangi inflamasi serta menghambat enzim yang memproduksi asam urat. Konsumsi rutin blueberry juga dikaitkan dengan penurunan risiko serangan gout pada individu berisiko tinggi.

Banyak buah yang bermanfaat karena kandungan serat larutnya. Serat membantu menyerap kelebihan asam urat dalam usus dan mengeluarkannya bersama feses. Antioksidan seperti vitamin C, antosianin, dan flavonoid membantu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan akibat penumpukan asam urat.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Kesempatan Jaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Mengonsumsi buah-buahan tertentu secara rutin dan dalam jumlah moderat dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap normal. Buah yang tinggi vitamin C, serat, dan antioksidan sangat dianjurkan dalam pola makan penderita asam urat. Kombinasi konsumsi buah dengan gaya hidup sehat dan penghindaran makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, dan daging merah menjadi kunci pengelolaan asam urat yang efektif secara ilmiah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 10 Kiat Agar Tetap Sehat Setelah Puasa Ramadhan

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
MINA Health
MINA Health
MINA Health
MINA Health
MINA Health