Bandung, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama 10 Kepala Daerah di tingkat provinsi dan daerah istimewa berkomitmen untuk penguatan budaya masyarakat tangguh bencana.
Komitmen bersama tersebut berlangsung pada Rabu (27/3) di Bandung, Jawa Barat.
“Kita tidak boleh egois, pikirkan juga untuk generasi yang akan datang,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo pada kegiatan bertema ‘Kerja Sama Daerah dalam Rangka Peningkatan Kesiapsiagaan Daerah Guna Menghadapi Ancaman Bencana’ itu.
Kesepuluh pemerintah daerah (Pemda) yang berkomitmen dalam penguatan budaya masyarakat tangguh bencana adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan Haji 2025, Kepala BP Haji Tinjau Langsung Armuzna di Makkah
Doni mengatakan, melalui penguatan budaya ini, pengetahuan budaya atau kearifan lokal mampu terus hidup di dalam masyarakat sehingga sejak dini anak-anak mendapatkan pemahaman terkait potensi ancaman di sekitar.
“Kesepuluh wilayah provinsi dan daerah istimewa merupakan anggota Mitra Praja Utama (MPU) yang teridentifikasi sebagai wilayah rawan bencana,” ujarnya.
Kondisi ini, kata dia, mendorong masyarakat di setiap wilayah tadi untuk mengantisipasi ancaman bahaya, dan apabila terjadi bencana dapat segera pulih menuju kondisi normal. Tujuan akhir dari komitmen bersama ini yaitu masyarakat tangguh bencana.
“Penguatan budaya ini akan berbasis kearifan lokal serta budaya gotong royong dan tolong menolong,” katanya.
Baca Juga: Amerop Business Academy 2025 Tempa Generasi Muda Indonesia Hadapi Tantangan Bisnis Global
Komitmen bersama itu juga menyasar beberapa komponen seperti edukasi, sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana, perbaikan ekosistem kawasan rawan dan rentan bencana, perencanaan pembangunan berbasis mitigasi bencana dan ketangguhan bencana pada infrastruktur vital.
“Komponen lainnya seperti skema pembiayaan kebencanaan, pemenuhan kebutuhan darurat korban bencana dan bidang lain yang tadi telah disepakati bersama,” ungkap Doni.
Ia menjelaskan, salah satu poin komitmen yang sangat positif bagaimana upaya pemerintah daerah untuk membantu daerah lain yang terdampak bencana.
“Sebetulnya hal ini sudah dipraktekkan sebelumnya seperti kejadian bencana gempa di Nusa Tenggara Barat atau gempa dan tsunami Sulawesi Tengah dan bencana lain,” katanya.
Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Perjelas Rencana Evakuasi Warga Gaza: Evakuasi atau Relokasi?
Melihat kembali data bencana 2018 menunjukkan bahwa sebaran jumlah kejadian bencana per provinsi terjadi di Pulau Jawa, antara lain Jawa Tengah 582 kejadian, Jawa Timur 448, dan Jawa Barat 339.
Secara tren kejadian bencana, data BNPB tahun 2018 mencatat kecenderungan naik dalam pada periode 2003 hingga 2018. Kejadian bencana pada 2018 berjumlah 2.572 dengan jumlah korban meninggal dunia 4.814 jwa. (T/R06/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antusiasme Jamaah Haji Brebes: 1.028 Calon Haji Siap ke Tanah Suci 3 Mei 2025