Jakarta, 25 Jumadil Awwal 1436/14 April 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia melaporkan, setidaknya 10 negara sahabat telah secara resmi meminta bantuan Indonesia untuk mengevakuasi warganya yang ada di berbagai wilayah di Yaman.
“Sejauh ini, sekitar 200 warga negara asing telah diberikan bantuan evakuasi keluar wilayah Yaman oleh Pemerintah Indonesia antara lain dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan Afrika Selatan,” kata Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melalui pesan singkat, Selasa (14/4) sore.
Menurut Iqbal, permintaan negara-negara sahabat tersebut menyusul keberhasilan Pemerintah Indonesia melalui Tim percepatan Evakuasi dalam waktu kurang dari dua pekan berhasil mengevakuasi sekitar 2.000 WNI keluar dari wilayah Yaman.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P Marsudi mengatakan, guna melakukan evakuasi tersebut, Pemerintah Indonesia mengirimkan dua Tim, masing-masing ke Yaman bagian Timur (Kota Tareem, Al-Mukalla dan sekitarnya) yang dipimpin oleh diplomat Yusron Ambary dan ke Yaman bagian Barat (Kota Sanaa, Al-Hudaidah dan sekitarnya) yang dipimpin oleh spesialis evakuasi Kemlu Susapto Broto.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Retno juga mengatakan, sementara evakuasi dari Kota Aden yang melalui jalur laut ditangani tim yang berada di Djibouti. Di dalam wilayah Yaman sendiri Pemerintah menyediakan penampungan (safehouse) di berbagai kota utama di Yaman serta contact person di sejumlah kota di Yaman.
“Ini adalah misi kemanusiaan. Karena itu, meskipun tetap memprioritaskan evakuasi WNI, kita akan terus memberikan bantuan evakuasi kepada warga negara asing yang membutuhkan bantuan evakuasi di Yaman, sejauh kapasitas kita memungkinkan”, ujar Menlu Retno menanggapi besarnya harapan dan permintaan negara-negara sahabat terhadap bantuan evakuasi oleh Tim Indonesia kepada warga negara mereka yang ada di Yaman.
Setidaknya terdapat lima Perwakilan RI dilibatkan dalam upaya itu antara lain KBRI Sanaa, KJRI Jeddah, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan Konsul Kehormatan Indonesia di Djibouti.
Pujian
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Upaya Menlu Retno melakukan evakuasi WNI dari Yaman mendapatkan apresiasi dari para politisi Senayan. Beberapa hal yang menjadi menjadi sorotan antara lain kecepatan reaksi Pemerintah, koordinasi lintas kementerian yang sangat baik serta kemampuan evakuasi yang sangat baik di lapangan.
Tercatat hanya dua hari setelah terjadinya serangan udara ke Yaman oleh Pasukan Koalisi, Pemerintah sudah mengirimkan Tim Percepatan Evakuasi yang dikoordinasikan oleh Kemlu dengan komponen dari TNI, POLRI dan BIN yang memanfaatkan matra laut, darat dan udara sekaligus.
Jumlah yang berhasil dievakuasi Pemerintah Indonesia dari Yaman bahkan sebanding dengan jumlah yang berhasil dievakuasi oleh negara-negara yang memiliki armada militer besar di kawasan tersebut seperti India, Pakistan dan RRT.
“Upaya Menlu Retno patut diapresiasi. Di dalam negeri, ini menjadi showcase koordinasi lintas kementerian yang sangat baik dan terencana, yang melibatkan TNI, POLRI dan BIN,” kata Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI yang terus memonitor jalannya upaya evakuasi WNI dari Yaman tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mahfudz Siddiq mengatakan melalui keterangan persnya, Selasa (14/4), sementara itu, di dunia internasional hal tersebut menjadi showcase kepemimpinan Indonesia karena meskipun dengan Tim dan perlengkapan yang relatif tidak terlalu besar, Pemerintah bukan saja mampu secara efektif mengevakuasi ribuah WNI.
“Selain juga ratusan warganegara asing, khususnya ASEAN, termasuk dari wilayah yang paling sulit seperti kota Aden,” ujar Mahfudz Siddiq. (L/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon