SETIAP suami tentu ingin memiliki istri yang selalu dirindukan, seorang wanita yang kehadirannya membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam rumah tangga. Namun, menjadi sosok istri yang dirindukan suami bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Dibutuhkan kesadaran, usaha, dan ketulusan dalam membangun hubungan yang harmonis.
Islam telah memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana seorang istri dapat menjadi pendamping terbaik bagi suaminya. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim).
Baca Juga: 10 Tips Menjadi Muslimah Produktif di Era Digital
Lalu, bagaimana cara menjadi istri yang bukan hanya dicintai, tetapi juga selalu dirindukan suami, bahkan ketika berjauhan? Artikel ini akan mengungkap 10 rahasia istri yang selalu dirindukan suami, berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan pandangan para ulama.
Pertama, Taat kepada Allah dan Suami. Istri yang selalu dirindukan suami adalah yang bertakwa kepada Allah dan menaati suaminya dalam hal kebaikan. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita melaksanakan salat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Baca Juga: 10 Tips Pernikahan Islami yang Wajib Diketahui Muslimah Sebelum Menikah
Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata, “Seorang istri yang taat kepada Allah dan suaminya dalam hal kebaikan adalah perhiasan paling berharga dalam rumah tangga. Ketundukan kepada Allah menjadikan hatinya penuh ketenangan, sedangkan ketaatan kepada suaminya dalam perkara yang ma’ruf (baik) menciptakan keharmonisan dan keberkahan dalam pernikahan. Sebab, rumah tangga yang diliputi ketaatan akan dijaga oleh Allah dari kehancuran dan dipenuhi dengan sakinah (ketentraman), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang).”
Kedua, Bersikap Lembut dan Santun. Seorang istri yang lembut dalam berbicara dan santun dalam bersikap akan selalu dirindukan oleh suaminya. Allah berfirman,
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (Qs. Al-Baqarah: 83).
Baca Juga: Peran Ummahat dalam Pembebasan Masjidil Aqsa
Ayat ini mengajarkan bahwa perkataan yang baik dan penuh kelembutan tidak hanya harus diterapkan kepada orang lain, tetapi juga dalam kehidupan rumah tangga. Seorang istri yang berbicara dengan penuh kasih sayang kepada suaminya akan membuat suami merasa nyaman dan selalu ingin pulang ke rumah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga memberikan contoh bagaimana beliau memperlakukan istri-istrinya dengan penuh kelembutan. Beliau tidak pernah berkata kasar atau memperlakukan mereka dengan keras. Bahkan, dalam sebuah hadis, beliau bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan tidaklah ada dalam sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidak dicabut dari sesuatu melainkan akan membuatnya buruk.” (HR. Muslim).
Baca Juga: 10 Cara Mengasuh Anak dengan Cinta: Peran Ibu dalam Membentuk Generasi Hebat
Ketiga, Menjaga Kehormatan dan Aurat. Istri yang menjaga kehormatannya akan membuat suaminya tenang dan semakin merindukannya. Allah berfirman,
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Maka perempuan yang saleh adalah yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka.” (Qs. An-Nisa: 34).
Ayat ini menegaskan bahwa wanita salehah adalah mereka yang memiliki dua sifat utama: ketaatan kepada Allah dan menjaga kehormatan diri serta amanah rumah tangga saat suaminya tidak berada di sisinya. Ketaatan ini mencakup menjalankan perintah Allah, menaati suami dalam hal kebaikan, serta menjaga kehormatan, harta, dan rahasia keluarga.
Baca Juga: Istri Shalihah, Pilar Utama Membangun Keluarga Sakinah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُ النِّسَاءِ الَّتِي إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ
“Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya, ia menyenangkanmu; jika engkau memerintahnya, ia menaati; dan jika engkau tidak ada, ia menjaga dirinya dan hartamu.” (HR. Abu Dawud & Ahmad).
Hadis ini menegaskan bahwa istri yang selalu dirindukan suami adalah yang mampu memberikan ketenangan hati, taat dalam hal kebaikan, serta menjaga kehormatan dan amanah rumah tangga.
Baca Juga: Gapai Ridha-Nya, Peran Muslimah Membentuk Generasi Islami
Keempat, Pandai Menyenangkan Suami. Istri yang selalu menjaga penampilan dan memperhatikan kebahagiaan suaminya akan senantiasa dirindukan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُ النِّسَاءِ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ
“Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan suaminya ketika ia memandangnya.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad).
Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu sifat terbaik seorang istri adalah mampu menyenangkan suaminya, baik secara fisik maupun emosional. Menyenangkan suami bukan hanya dalam hal penampilan, tetapi juga dalam sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari.
Baca Juga: Perempuan ICMI Minta Pemerintah Lebih Serius Lindungi Hak Anak dan Perempuan Indonesia
Istri yang menjaga kebersihan, berdandan untuk suaminya, serta bersikap lembut dan penuh kasih sayang akan selalu dirindukan. Sebaliknya, jika seorang istri acuh tak acuh terhadap kebahagiaan suaminya, hal itu dapat mengurangi keharmonisan rumah tangga.
Kelima, Tidak Cerewet dan Banyak Menuntut. Seorang istri yang sering mengeluh atau banyak menuntut dapat membuat suami merasa lelah. Sebaliknya, wanita yang penuh syukur dan sabar akan selalu dicintai dan dirindukan oleh suaminya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْحَيِيَّ الْحَلِيمَ الْعَفِيفَ
“Sesungguhnya Allah mencintai wanita yang pemalu, lembut, dan menjaga kehormatan.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: 10 Kiat Menjadi Wanita Shalehah yang Menginspirasi
Hadis ini menunjukkan bahwa sifat pemalu, lembut, dan menjaga kehormatan adalah karakteristik yang dicintai Allah dan juga membuat seorang istri semakin dirindukan oleh suaminya. Sebaliknya, istri yang sering mengeluh, cerewet, atau banyak menuntut dapat membuat suami merasa terbebani dan kurang nyaman dalam rumah tangga.
Dalam kehidupan rumah tangga, seorang istri yang mampu mengendalikan emosi, berbicara dengan bijak, dan bersikap penuh syukur akan lebih dihormati dan dicintai oleh suaminya.
Keenam, Menjaga Kebersihan dan Kerapihan. Menjaga kebersihan dan kerapihan adalah bagian dari akhlak yang baik dalam Islam. Seorang istri yang selalu merawat dirinya, menjaga kebersihan rumah, serta memastikan anak-anak dalam keadaan rapi dan bersih akan menciptakan suasana yang nyaman bagi suaminya. Hal ini membuat suami merasa betah di rumah dan selalu merindukan keluarganya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menekankan pentingnya kebersihan. Beliau bersabda,
Baca Juga: Sembilan Tips Menjadi Muslimah Mulia dan Cerdas
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim)
Selain itu, dalam hadis lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
تَنَظَّفُوا فَإِنَّ الْإِسْلَامَ نَظِيفٌ
Baca Juga: Kemuliaan Muslimah: Jalan Hidup Seorang Wanita Beriman
“Bersihkanlah diri kalian, karena sesungguhnya Islam itu bersih.” (HR. Ibn Hibban)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari iman dan akhlak seorang Muslim. Dalam konteks rumah tangga, seorang istri yang menjaga kebersihan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kenyamanan suami dan anak-anaknya, akan lebih dihormati dan dirindukan. Rumah yang bersih, rapi, dan wangi memberikan ketenangan bagi suami setelah seharian bekerja, sehingga ia akan selalu ingin pulang dan merasakan kenyamanan di rumahnya.
Ketujuh, Menjadi Sahabat dalam Suka dan Duka. Istri yang baik adalah yang setia menemani suami dalam keadaan sulit maupun senang. Ia menjadi tempat curhat dan memberikan dukungan bagi suaminya.
Dalam sejarah Islam, Khadijah radhiyallahu ‘anha adalah contoh istri yang selalu menjadi sahabat terbaik bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika beliau menerima wahyu pertama kali dan merasa ketakutan, Khadijah dengan penuh ketenangan menenangkannya dan berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu. Engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahmi, membantu orang yang kesulitan, menolong orang miskin, memuliakan tamu, dan menolong orang yang terkena musibah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa peran istri bukan sekadar pasangan hidup, tetapi juga penopang, penyemangat, dan pendamping sejati dalam setiap keadaan. Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa istri yang setia, penuh kasih sayang, dan selalu mendukung suaminya dalam keadaan sulit maupun bahagia adalah karunia terbesar dalam hidup seorang laki-laki. Hubungan suami istri yang dibangun atas dasar persahabatan, kasih sayang, dan dukungan akan menjadikan rumah tangga lebih harmonis dan penuh keberkahan.
Kedelapan, Pandai Mengatur Keuangan Rumah Tangga. Istri yang bijak dalam mengatur keuangan rumah tangga akan sangat dihargai oleh suaminya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
“Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa seorang istri memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola rumah tangga, termasuk dalam hal keuangan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan seorang istri sebagai “pemimpin” dalam rumah tangga yang bertanggung jawab atas semua aspek yang ada di dalamnya, termasuk pengelolaan keuangan. Tanggung jawab ini tidak hanya mencakup pengeluaran sehari-hari, tetapi juga perencanaan yang bijaksana untuk masa depan keluarga.
Kesembilan, Selalu Mendoakan Suami. Doa istri yang tulus akan membawa keberkahan dalam rumah tangga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan akan dikabulkan.” (HR. Muslim).
Hadis ini menjelaskan bahwa doa yang dipanjatkan seorang istri untuk suaminya, meskipun tanpa sepengetahuan suami, akan dikabulkan oleh Allah. Doa yang tulus dan penuh kasih dari istri untuk kebaikan suaminya memiliki kekuatan besar dan mendatangkan keberkahan dalam rumah tangga.
Ketika seorang istri berdoa agar suaminya diberkahi, diberikan kesehatan, rezeki yang melimpah, serta dijaga dari segala keburukan, doa tersebut menjadi sumber keberkahan yang tak terhingga bagi keluarga. Dengan doa yang ikhlas, seorang istri tidak hanya menjaga hubungan spiritual dengan suami, tetapi juga mendukung kesuksesan dan kebahagiaan hidup suami di dunia dan akhirat.
Kesepuluh, Bersikap Romantis dan Menyenangkan. Istri yang selalu bersikap hangat dan penuh kasih sayang akan dirindukan suaminya setiap saat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri selalu memperlihatkan kelembutan kepada istri-istrinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan contoh sempurna dalam bersikap romantis dan penuh kasih sayang kepada istri-istrinya. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin yang bijaksana, tetapi juga seorang suami yang penuh perhatian dan kelembutan. Salah satu hadis yang menunjukkan sikap romantis beliau adalah,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa seorang suami yang baik adalah suami yang memperlakukan istrinya dengan kasih sayang, kelembutan, dan perhatian. Bersikap romantis tidak harus selalu dalam bentuk yang besar, tetapi dalam hal-hal kecil, seperti perhatian, pelukan, atau kata-kata lembut, yang membuat istri merasa dihargai dan dicintai.[]
Mi’raj News Agency (MINA)