Al-Quds (Yerusalem), 7 Ramadhan 1434/15 Juli 2013 (MINA) – Lebih dari 100 pemukim ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha berada di Kota Tua Al-Quds di bawah keamanan puluhan petugas polisi Israel.
Sedikitnya 180 pemukim Yahudi termasuk 18 Rabi Yahudi, memasuki masjid Al-Aqsha melalui pintu gerbang bagian barat, gerbang Maroko dan melakukan tur serta ritual di sekitar halaman kiblat pertama umat Islam itu di bawah keamanan kepolisian Israel, Ahad (14/7).
Kunjungan para ektrimis Yahudi tersebut terkait dengan hari libur Yahudi ‘Tisha B’Av’ di mana orang-orang Yahudi memperingati penghancuran Kuil Yahudi dibangun lebih dari 2000 tahun yang lalu yang mereka klaim berada di atas Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Jamaah muslim setempat dan pelajar yang berada di masjid Aqsha memprotes kunjungan para ekstrimis Yahudi tersebut dengan meneriakkan Takbir ‘Allahu Akbar’.
Direktur kompleks Masjid Al-Aqsha, Sheikh Najih Bkeirat mengecam keras atas masuknya ekstrimis Yahudi ke kompleks masjid itu dan mendesak dunia Islam untuk mempersiapkan sebuah rencana praktis untuk menghentikan serangan harian Yahudi di masjid Al-Aqsha.
Dia mengatakan, para ekstrimis Yahudi berusaha untuk memprovokasi umat Islam dan membuat masalah untuk memberikan alasan bagi pasukan Israel guna Para bankir Barat memasuki masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa hampir setiap hari terjadi penyerbuan Yahudi di Masjid Al-Aqsha. Hal itu merupakan bagian dari langkah-langkah Israel untuk Yahudisasi Masjid Al-Aqsha dengan mengintensifkan kehadiran Yahudi di dalamnya, Saudi Gazette melaporkan.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsha oleh ekstrimis Yahudi dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Muslim Palestina bahwa mereka dapat memasuki daerah itu sesuka hatinya, bahkan selama bulan suci Ramadhan,” ungkap Bkeirat seperti dilaporkan Ma’anNews yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Dipicu Dukungan Lembaga Intelijen Israel
Serbuan ekstrimis Yahudi terjadi dua pekan setelah seorang Rabbi Yahudi, Yaakov Medan mengatakan bahwa lembaga intelijen Israel, Shin Bet mendukung dan mendorong kunjungan orang Yahudi untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsha dalam rangka menciptakan kehadiran permanen bagi orang Yahudi di tempat yang mereka klaim adalah lokasi kuil Yahudi yang dibangun lebih dari 2000 tahun yang lalu.
“Direktur Shin Bet Divisi Yahudi mengatakan, kehadiran Yahudi di Bukit Kuil (Kompleks Masjid Al-Aqsha) sangat penting untuk menjaga kedaulatan kita. Dia mengatakan kepada saya bahwa untuk mengakomodasi tren ini, ia akan meningkatkan jumlah agen dan petugas keamanan di Bukit Kuil,” kata Yaakov pada Begin Center Conference di kota Al-Quds, Jumat (5/7).
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Sebelumnya, para politisi dari sayap kanan Israel, seperti Likud Moshe Feiglin, beberapa waktu lalu telah menyerukan ibadah Yahudi dilakukan di kompleks Masjid Al-Aqsha, dan kontrol dan akses ke situs suci adalah masalah agama dan politik sangat sensitif.
Kompleks Masjid Al-Aqsha di mana sekelilingnya terdapat masjid dan Kubah Batu (Dome of Rock) merupakan situs ketiga paling suci bagi umat Islam dan orang-orang Yahudi mengklaim Kuil Kuno Kedua berdiri di atas Masjid itu.
Menteri Wakaf dan Keagamaan Palestina, Mahmoud Al-Habbash juga mendesak rakyat Palestina untuk mengintensifkan kehadirannya di Kompleks Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan meskipun ada pembatasan dari Israel. (T/P09/P012/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam