Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SERIBU PELAJAR GAZA TERJEBAK DI PERBATASAN

Nidiya Fitriyah - Kamis, 12 Februari 2015 - 13:57 WIB

Kamis, 12 Februari 2015 - 13:57 WIB

674 Views ㅤ

foto:PIC
foto:PIC

foto:PIC

Al Quds, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA) – Sekitar 1000 siswa dari Jalur Gaza yang belajar di universitas-universitas luar negeri terjebak di perbatasan Rafah di Gaza sejak perang musim panas lalu dengan Israel, surat kabar Haaretz, Rabu.

“Para siswa, dalam beberapa kasus telah terancam gagal untuk kembali ke kampus mereka, terdapat sekitar 8000 warga Gaza dalam daftar tunggu Kementrian Dalam Negeri Palestina dan orang-orang yang ingin pergi ke luar negeri jika Rafah dibuka,” The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Surat kabar itu menjelaskan, sejak 1997 Israel tidak mengizinkan warga Palestina yang berada di Jalur Gaza untuk pergi ke luar negeri melintasi Israel.

“Rafah merupakan satu-satunya penghubung antara warga Gaza dengan dunia luar,” kata surat kabar tersebut.

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

Penutupan perbatasan Rafah yang sering terjadi dan situasi keamanan yang tidak stabil di Sinai, mengakibatkan ribuan orang masih menunggu di perbatasan.

Menurut Haaretz, Israel telah setuju untuk memenuhi permintaan Otoritas Palestina, yang memungkinkan 150 mahasiswa pergi ke Yordania selama Januari sampai ke perbatasan Beit Hanoun (Erez).

Surat Kabar itu mencatat, hanya 38 siswa melewati Israel dan keluar melalui perbatasan di Yordania, sedangkan sisanya melewati Rafah. Otoritas Palestina juga meminta Israel untuk mengizinkan 100 pelajar lain untuk pergi melalui persimpangan Yordania.

Keterlambatan keberangkatan mereka dari Gaza dalam beberapa kasus mengakibatkan hilangnya beasiswa dan izin tinggal, kata surat kabar itu.

Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

Majdi Ismail, mahasiswa asal Gaza mengatakan, ia khawatir akan kehilangan beasiswa dan izin tinggal untuk belajar Ilmu Kedokteran di Tunisia jika tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan di akhir bulan ini. Ia berencana meninggalkan Gaza pada Agustus lalu, namun dibatalkan karena adanya perang musim panas lalu.(T/P008/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat  

Rekomendasi untuk Anda